REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Bencana gempa bumi sempat menerpa wilayah Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan sekitarnya, banyak bangunan hancur hingga perekonomian lumpuh. Saat ini masyarakat wilayah Lombok Timur masih bertahap membangun semua baik ekonomi dan fasilitas kehidupan sehari-hari.
Dalam memperingati hari raya Idul Adha, Dompet Dhuafa (DD) bersama Adira Insurance Syariah pada tahun ini menjamah daerah Lombok Timur untuk melakukan kegiatan Tebar Hewan Kurban di wilayah bencana, dengan total kurban sebanyak 10 ekor sapi. Kepala Adira Insurance Syariah, Iim Qoimuddin mengatakan, wilayah yang disasar adalah lokasi terpencil yang belum terjamah bantuan kurban dan masih dalam tahap proses recovery bencana.
“Program ini dilakukan di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Pemenang, Tanjung, Gangga, Kayangan, dan Gunung Sari. Kurban merupakan refleksi atas semangat keikhlasan dan kesabaran, ikhlas berkurban untuk saudara kita yang terkena musibah khususnya warga lombok. Semoga kurban ini dapat memberikan kebahagian dan keberkahan untuk kita semua,” kata Iim dalam keterangan pers kepada Republika.co.id, Selasa (13/8).
Ketua Panitia Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa 2019, Tri Estriani, mengatakan mekanisme pelaksanaan distribusi THK diawali dengan Dompet Dhuafa yang menunjuk mitra di daerah sekitar wilayah distribusi agar proses distribusi dapat lebih cepat dilakukan dan sampai kepada penerima manfaat.
“Selanjutnya pemotongan dilakukan sedapat mungkin di lokasi terdekat dengan penerima manfaat. Kegiatan ini juga sebagai bukti bahwa kami melakukan kurban dengan menyasar mereka yang membutuhkan,” kata Tri.
Fatwa MUI yang membolehkan penyaluran di luar lokasi penyembelihan menguatkan pelaksanaan distribusi dengan mekanisme tersebut. Berdasarkan riset IDEAS yang dirilis Jumat (9/8) lalu, lanjutnya, diketahui bahwa daerah perkotaan merupakan wilayah yang berpotensi surplus daging dimana potensi pekurban jauh lebih besar dibandingkan potensi mustahik (penerima manfaat) daging kurban. Sehingga program pendistribusian hewan kurban keluar dari daerah asal shahibul qurban dapat dikatakan tepat dan positif.
“Program THK yang dipelopori Dompet Dhuafa dari daerah surplus ke daerah minus adalah penting dalam upaya distribusi kurban yang tepat sasaran dan signifikan untuk pemerataan dan peningkatan kesejahteraan mustahik,” ujarnya.