Selasa 20 Aug 2019 16:01 WIB

Bos Bukalapak: Startup Jangan Anti-Suntikan Modal Asing

Achmad Zaky mengatakan agar startup baru tidak perlu anti suntikan modal dari asing.

Rep: Clara Aprilia Sukandar(Warta Ekonomi)/ Red: Clara Aprilia Sukandar(Warta Ekonomi)
Bos Bukalapak: Startup Jangan Anti Suntikan Modal Asing. (FOTO: Sufri Yuliardi)
Bos Bukalapak: Startup Jangan Anti Suntikan Modal Asing. (FOTO: Sufri Yuliardi)

Dalam masa mendirikan startup, modal merupakan salah satu aspek penting yang terkadang membuat pendiri startup kebingungan. Untuk itu, CEO Bukalapak Achmad Zaky mengatakan agar startup baru tidak perlu anti suntikan modal dari asing. Mengapa demikian?

Menurut pengalaman pribadinya saat mendirikan Bukalapak, Zaky merasa kesulitan mendapatkan investor lokal untuk mendanai startupnya.

Baca Juga: 7 Startup Pariwisata Ini Ikuti Program Akselerasi, Mau Dorong Sektor Pariwisata Indonesia

Kala itu, Zaky membutuhkan dana sebesar Rp100 juta untuk membeli server. Mengajukan dana ke sana kemari dan mengincar investor lokal, namun justru akrab dengan penolakan.

Lambat laun, malah ada investor asal Jepang yang mau memberikan modal dengan total jauh dari yang ia butuhkan. Baginya, investor asing justru mudah percaya dengan kemampuan anak bangsa.

Baca Juga: Bos Bukalapak: Anak Kampung Jadi Miliarder

Zaky mengatakan, sepuluh tahun ke belakang merupakan periode edukasi bagi perusahaan startup. Maka tak heran, pada awal berkembangnya startup, investor pertama yang mempercayakan modalnya untuk perusahaan ini merupakan perusahaan asing.

Karena itu, dia berharap pelaku usaha rintisan tak menutup diri dengan investor asing yang datang. Apalagi jika suntikan modal itu ditujukkan bagi pengembangan bisnis.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement