REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Managing Director Sinar Mas Agribusiness and Food, Agus Purnomo, mengatakan Sinar Mas Agribusiness and Food mencatatakan sejumlah kemajuan pada upaya perencanaan konservasi bersama masyarakat. Lebih dari 20 desa telah ambil bagian dalam perencanaan konservasi partisipatif.
"Hingga saat ini, lebih dari 20 desa telah ambil bagian dalam perencanaan konservasi partisipatif dengan 13 desa di antaranya berkomitmen untuk melindungi kawasan hutan seluas lebih dari 7.000 hektare," ujar Agus saat pemaparan capaian keberlanjutan industri kelapa sawit Sinar Mas Agribusiness and Food di Co-Hive, Jakarta, Selasa (20/8).
Kata Agus, hal tersebut di luar upaya pelestarian perusahaan untuk kawasan konservasi seluas 72 ribu hektar. Selain itu, lanjut Agus, Sinar Mas juga berkolaborasi dengan masyarakat melalui Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) untuk mengantisipasi ancaman kebakaran hutan dan lahan (kathutla).
"Program ini memiliki tujuan mencegah terjadinya karhutla, melakukan konservasi hutan, dan meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan Pertanin Ekologis Terpadu (PET)," lanjut Agus.
Agus menyebutkan, hingga saat ini sebanyak 32 desa yang tersebar di Jambi, Kalbar, Kalteng Riau dan Bangka telah bergabung dalam program tersebut. Agus menambahkan, inisiatif perusahaan dalam konservasi hutan, pelestarian keanekaragaman hayati, peningkatan produktivitas, dan transformasi rantai pasok ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (SDGs).
"Tahun lalu hampir tidak ada insiden kebakaran," kata Agus.
Agus melanjutkan, Sinar Mas juga memiliki perhatian terhadap keberlangsungan orang utan. Sejak 2011, kata dia, Sinar Mas telah melepasliarkan 100 orang utan.
"Saat ini hingga 2021, target kita melepas 60 orang utan," ucap Agus.