REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) RI Gatot S Dewa Broto menyatakan, Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XV dan Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) IX 2019 di Papua urung digelar. Alasan situasi keamanan yang belum kondusif menjadi salah satu penyebab batalnya ajang olahraga antarpelajar se-Indonesia tersebut.
"Kami bermaksud menginformasikan kepada seluruh Kadispora di Indonesia jika Provinsi Papua tidak akan menjadi tuan rumah pada Popnas XV dan Peparpenas IX 2019," tulis Gatot dalam surat edaran yang diterima Republika.co.id, Sabtu (24/8) pagi.
Selain persoalan keamanan, batalnya Popnas dan Peparpenas salah satunya karena lelang venue yang belum rampung 50 hari menjelang penyelenggaraan. Popnas dan Peparnas dijadwalkan berlangsung pada Oktober.
Selanjutnya, pihak Kemenpora akan berkoordinasi dengan seluruh pemangku jabatan untuk mencari solusi dari keputusan itu. .
Pernyataan yang disampaikan Kemenpora merupakan jawaban dari surat resmi yang dikirim Gubernur Papua, Lukas Enembe tertanggal 20 Agustus 2019. Dalam surat itu disebutkan, masih terdapat kendala prosedural administrasi terkait arena dalam hal pelelangan yang tak rampung, dan faktor keamanan setelah demonstrasi warga di berbagai wilayah di Papua.
"Dengan pertimbangan tersebut di atas, dengan mengacu pada waktu pelaksanaan Popnas dan Peparpenas yang sudah dekat serta tidak memadainya dukungan peralatan dan venue yang ada, dengan ini kami sampaikan bahwa kami tidak siap melaksanakan Popnas XV dan Peparnas IX Tahun 2019," tulis Lukas dalam surat tersebut.
Pihak pemerintah provinsi Papua pun meminta kepada pemerintah untuk menunjuk provinsi lain agar menjadi pengganti tuan rumah penyelenggaraan Popnas XV dan Peparpenas IX tahun 2019. Kemenpora dilaporkan tengah meminta Jakarta menjadi pengganti.