REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE ONWJ) menggandeng sejumlah pihak dalam menangani kebocoran minyak di Anjungan YYA di Pantai Utara Jawa, Karawang, Jawa Barat. VP Relations Pertamina Hulu Energi (PHE) Ifki Sukarya menjelaskan, PHE ONWJ berupaya optimal dalam penanganan Anjungan YYA baik untuk well control, maupun untuk menangani tumpahan minyak di offshore maupun onshore.
"Beberapa pihak memang digandeng membantu penanganan anjungan, hal ini sebagai upaya terbaik penanganan di lokasi dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan, dan kami pastikan semua operasi penanganan Anjungan YYA di bawah pimpinan Incident Commander PHE dan dikoordinasikan dengan Incident Management Team (IMT) PHE," ujar Ifki di Jakarta, Kamis (29/8).
Kata Ifki, PHE ONWJ memggunakan perusahaan well control kelas dunia, Boots & Coots untuk mematikan sumur YYA-1. Perusahaan asal AS itu berpengalaman dan telah terbukti menghentikan insiden serupa, dengan skala jauh lebih besar di Lapangan Macondo, Teluk Meksiko, Amerika Serikat.
Sedangkan untuk penanganan tumpahan minyak, PHE ONWJ menggandeng anak Perusahaan Pertamina, seperti Pertamina Patra Niaga, Pertamina Trans Kontinental hingga Pelita Air Services, serta Elnusa untuk penyediaan tambahan peralatan penanggulangan tumpahan minyak dan penyediaan jasa operasional di lapangan.
Ifki menuturkan, Elnusa ditunjuk PHE ONWJ dalam pengadaan peralatan penanganan tumpahan minyak seperti mesin giant skimmer berikut operatornya tenaga kerja asing (TKA) untuk mempercepat pembersihan tumpahan minyak yang sudah menyebar. Ifki menyampaikan hal ini untuk memastikan agar operasi penanggulangan tumpahan minyak dapat berjalan lancar, operator peralatan yang didatangkan perlu melakukan survei awal di lapangan dengan menaiki kapal.
"Saat ini TKA tersebut telah kembali ke negaranya dan hanya akan mulai bekerja bila peraturan termasuk izin kerja TKA telah terpenuhi," ucap Ifki.
Ifki memastikan TKA yang membantu operasi ini telah mengikuti prosedur, peraturan dan perundangan ketenagakerjaan yang berlaku sehingga penanganan anjungan YYA bisa segera tuntas