Kamis 29 Aug 2019 23:34 WIB

Pondok Pesantren Manba'ul Ulum Cirebon Respons RUU Pesantren

RUU Pesantren menghapuskan diskriminasi lembaga pendidikan.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Gerbang Masuk Pesantren Manbaul Ulum.
Foto: Republika/Andrian Saputra
Gerbang Masuk Pesantren Manbaul Ulum.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Pimpinan Pondok Pesantren Manba'ul Ulum Cirebon, KH Mahfudz Hudlori, merespons positif Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pesantren dan Pendidikan Keagamaan yang tengah digodok di DPR. 

Menurut Kiai Mahfudz, pesantren sudah semestinya mendapatkan perhatian dari pemerintah. Terlebih pesantren berperan penting dalam memperjuangkan kemerdekaan.   

Baca Juga

“(RUU Pesantren) amat kita harapkan karena selama ini kita tahu kemerdekaan itu jasa santri, kiprah santri banyak sekali,” tutur Kiai Mahfudz saat berbincang dengan Republika,co.id pada Kamis (29/8).  

Menurut Kiai Mahfudz selama ini perhatian pemerintah pada pesantren belum sebesar seperti pada lembaga pendidikan formal. Padahal pesantren telah berjuang hingga mengantarkan Indonesia meraih kemerdekaan.

“Makanya kalau ada RUU tentang pesantren kami sangat merespon, berharap pada yang punya kewenangan di bidang pembuatan RUU ini agar diperhatikan. Walau sejak berdirinya sudah mandiri, kalau ada stimulan dari program yang dilaksanakan pemerintah sangat kami harapkan,” katanya.

RUU kepesantrenan juga diharapkan dapat menghidupkan pesantren-pesantren  yang vakum lantaran tak adanya santri maupun regenerasi kepemimpinan pesantren. RUU tentang Pesantren dan Pendidikan Keagamaan ditargetkan selesai sebelum anggota DPR periode baru 2019-2024 dilantik awal Oktober mendatang. 

Wakil Komisi VIII DPR, Marwan Dasopang, memastikan Panja mengupayakan agar RUU Pesantren bisa disahkan sebelum 30 September.

Dia berharap RUU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan bisa disahkan di dua kali rapat paripurna yang masih tersisa. "Panja ya terus (rapat bahas RUU pesantren) selanjutnya sampai kita ingin putuskan disahkan di periode ini. Jangan sampai dilantik anggota baru, September harus selesai," kata Marwan beberapa hari lalu. 

 

  

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement