REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN— Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Prof KH Ma'ruf Amin menyebutkan bahwa ekonomi syariah akan menjadi jawaban atas kebutuhan bangsa Indonesia saat ini.
"Ekonomi syariah adalah perpaduan antara prinsip ketuhanan dan rekayasa manusia," kata Ma'ruf, dalam ceramahnya pada Wisuda ratusan Sarjana UMN Al Wasliyah Angkatan XLIV Periode Agustus 2019 dan MILAD ke- 23 UMN Al Wasliyah, di Medan, Kamis (29/8).
Ekonomi syariah, menurut dia bukan menjadi hal yang tidak diperbolehkan dalam negara Indonesia.
"Ekonomi syariah akan membawa keadilan ekonomi, karena dapat menjawab kebutuhan berekspresi dalam berekonomi dan dapat menjawab kebutuhan spritualnya," ujar Ma'ruf.
Dia menyebutkan, ekonomi syariah sudah menjadi sistem nasional yang menganut sistem syariah dan konvensional.
Pemerintah mempunyai komitmen untuk membentuk lembaga eksekutif sebagai penentu kebijakan lembaga pengembangan ekonomi syariah.
Kehadiran ekonomi ekonomi syariah bukan hal yang dilarang, melainkan sebagai keselarasan antara keislaman dan keindonesian.
"Insya Allah ke depan akan dibentuk lembaga eksekutif yang bisa mengeksekusi langkah-langkah lembaga pengembangan ekonomi syariah," ucap dia.
Hal itu menunjukkan bahwa antara keislaman tidak ada saling berbenturan, bahkan lebih bersinergi.
Dengan catatan sepanjang diperjuangkan sesuai mekanime yang benar. Dalam acara wisuda tersebut, KH Ma'ruf Amin dikukuhkan sebagai warga kehormatan umum Al Wasliyah.
KH Ma'ruf Amin adalah ulama dan politisi Indonesia.Ma'ruf saat ini juga menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia.
KH Ma'ruf Amin merupakan Wakil Presiden terpilih pada Pilpres 2019 yang akan mendampingi Presiden RI, Joko Widodo pada masa kepemimpinan 2019 hingga 2024.
Turut hadir pada acara itu, Ketua Umum PB Al Jamiyatul Al Wasliyah Dr Yusnar Yusuf MS, Ketua PB MABMI Syamsul Arifin dan Wakil Wali kota Medan Akhyar Nasution.