Warta Ekonomi.co.id -- Google berencana memindahkan lokasi produksi perangkat kerasnya keluar dari China, guna menghindari tarif yang dikenakan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS). Saat ini, Google menggunakan fasilitas China untuk produksi beberapa perangkat, termasuk ponsel pintar Pixel 3 dan Google Home.
Sengketa perdagangan antara AS dan China membuat Presiden Donald Trump mengenakan tarif pada barang-barang buatan China. Oleh karena itu, Google kabarnya akan memindahkan produksinya ke Vietnam, menurut TechRadar, dilansir di Surakarta, Senin (2/9/2019).
"Google telah memulai relokasi ke gedung bekas fasilitas Nokia di Vietnam Utara, wilayah yang sama yang digunakan oleh Samsung dalam mengembangkan rantai pasokan selama 10 tahun terakhir," begitu bunyi laporan dari Nikkei Asian Review.
Baca Juga: Perang Dagang Makin Geram, China dan AS Naikkan Tarif Impor Lawan
Laporan yang sama menyebutkan, Google berencana meningkatkan pengiriman ponsel pintar hingga sepuluh juta pada akhir tahun ini, hampir dua kali lipat dari angka tahun lalu. Fasilitas baru itu akan meningkatkan kapasitas perusahaan untuk mencapai target tersebut.
Google bukanlah perusahaan teknologi AS pertama yang memindahkan produksinya dari China. Apple pun berencana menggeser 15%-30% poduksi ke negara di luar China, ke negara kandidat: India, Indonesia, Malaysia, atau Meksiko.
Namun, rencana pemindahan produksi Apple itu akan memakan waktu beberapa tahun, mengingat ekosistem yang telah didirikan di Negeri Tirai Bambu sudah sangat kompleks. Sementara, operasional Google yang relatif lebih kecil berarti, pemindahan produksinya akan jauh lebih cepat dari sang produsen iPhone.
Di luar masalah tarif, rencana Goggle dan Apple itu juga didorong oleh kecemasan kedua perusahaan tentang kenaikan biaya tenaga kerja.