REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kiper tim nasional Indonesia, Andritany kecewa terhadap ulah sebagain penonton yang terlibat kericuhan saat pertandingan melawan Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Kamis (5/9) malam WIB. Kapten timnas itu menilai kericuhan mencoreng nama baik Indonesia.
"Cukup sakit karena kita kalah 3-2. Tapi hati asya lebih sakit dengan apa yang terjadi di pinggir lapangan. Ini sangat mencoreng nama baik Indonesia," kata Andritany setelah laga.
Andritany menegaskan, seluruh pemain dan pelatih ingin Indonesia menang di depan pendukungnya. Ia meminta seluruh pihak untuk menerima hasil menyakitkan itu. "Saya sebagai kapten timnas sangat sedih kepada oknum suporter malam hari ini. Saya sudah terbiasa dengan penyikapan penonton," ujarnya.
Menurutnya, aspek fisik menjadi salah satu penyebab tumbangnya Skuat Garuda. Meski demikian, ia tak ingin menghindar dari kenyataan saat harus bermain di liga dan tampil mewakili negara. "Bisa dikatakan (jadwal pertandingan) memang padat. Tapi itu resiko kami sebagai pemain bola, capek, jenuh harus dilewati," ucapnya.
"Kami enggak bisa beralasan, mereka lelah karena main di liga. Andik sangat lelah karena bermain di liga, Rizky juga harus diganti. Walaupun berat saya enggak mau cari alasan, saya terima kekalahan ini," katanya.