Jumat 06 Sep 2019 19:30 WIB

Program Gempita Kementan Kembalikan Kejayaan Maluku

Targetnya dari KUB Gempita dapat mewujudkan korporasi pertanian yang modern.

    Kementan meluncurkan program Gempita di Maluku.
Foto: Kementan
Kementan meluncurkan program Gempita di Maluku.

REPUBLIKA.CO.ID, Buru -- Capaian Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong korporasi pertanian sembari membuka akses keterlibatan kalangan milenial berdampak pada optimalisasi lahan dan naiknya produktifitas pertanian dan perkebunan di provinsi Maluku. Kesuksesan ini digalang melalui program Gerakan Pemuda Tani Indonesia atau disingkat Gempita.

Hal ini disampaikan Ketua Gempita Maluku M Yasir Kaisuku dalam rilisnya, dia mengungkapkan, perwujudan korporasi petani sebagai pelayanan hulu hilir bagi petani bisa dengan mudah diimplementasikan oleh kalangan milenial. "Sebabnya mereka punya ilmu dan inovasi rerata keluaran perguruan tinggi serta idealisme yang kuat membangun daerahnya masing-masing,” katanya, Jumat (6/9).

Baca Juga

Menurutnya Gempita dengan kelembagaan pemuda tani disebut sebagai KUB yang dibentuk oleh Kementan sangat efektif sebagai startup korporasi petani. Dengan didukung oleh milenial alumni perguruan tinggi membuka lebar layanan dari olah tanah hingga pemasaran produk petani.

“Luasnya hamparan lahan potensi pertanian misalnya di Kabupaten Buru dan Buru Selatan dan adanya alat mekanisasi memberi jalan nyata bagi kalangan milenial untuk bergelut di kelembagaan korporasi petani, pemuda maluku semakin percaya diri dan bangga menjadi petani," ujarnya.

photo
Kementan meluncurkan program Gempita di Maluku.

Yasir menambahkan, geliat layanan korporasi pertanian ini turut menyebar ke semua kalangan, di Kepolisian Kabupaten Buru dan Buru Selatan sudah dibentuk dengan nama Koptan Polsani. Untuk diketahui, di kabupaten Buru sudah terbentuk 54 KUB dan di Buru Selatan sebanyak 28 KUB yang didorong menjadi pelayan bagi petani.

Targetnya, dari KUB Gempita dapat mewujudkan korporasi pertanian yang modern, menjadi pusat layanan pertanian. Dengan traktor KUB mampu melayani pengolahan lahan secara efisien, penanaman memakai mesin tanam termasuk menyediakan pupuk hingga memasarkan hasil produksi petani.

“Semua tahapan produksi hingga pemasaran memberikan peluang penghasilan yang cukup menggiurkan bagi pemuda Maluku,” ujar Yasir.

Capaian program Kementan melalui Gempita ini mendapat respons positif dan dukungn dari Dinas Pertanian Provinsi Maluku. Anwar Pelu sebagai pejabat di Dinas Pertanian Provinsi maluku di sela-sela evaluasi lapangan kegiatan pertanian di Kabupaten Buru bersama tim Irjen Kementan mengatakan sangat terkesan dengan kemajuan kegiatan dan layanan pertanian yang didorong oleh generasi muda ini.

“Regenerasi petani sudah bukan lagi cerita tapi sangat massif khususnya di Kabupaten Buru dan Buru Selatan," ujarnya.

Senada hal itu kadis pertanian Kabupaten Buru Selatan Haji Aminuddin Bugis menuturkan, sangat terbantu adanya setiap kegiatan Gempita di Kabupaten Bursel. "Kami tidak khawatir lagi ketersediaan sarana produksi petani sebab setiap saat anak muda KUB Gempita standby bila dibutuhkan. Masuk keluar hutan mereka dengan senang melayani petani,” ungkap Kadis Buru Selatan ini.

Sementara itu, Fahri Bachmid, Dewan Pembina Gempita menjelaskan keberadaan KUB Gempita ini sebagai komitmen Kementerian Pertanian dalam membangun Provinsi Maluku yang didominasi oleh petani. “Program ini memastikan pembangunan Indonesia telah bangkit dan dimulai dari lahan pertanian,” ungkap Mantan Pengacara Tim Kampanye Nasional Jokowi Ma'ruf ini seperti dalam siaran persnya.

Program Visioner Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melalui Gempita telah membuka arus baru ekonomi Indonesia. Sebab dengan kebangkitan korporasi petani berbasis layanan oleh kalangan milenial telah membuka jutaan lapangan kerja khususnya di Provinsi Maluku,” pungkas Fahri.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement