REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Energi dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Fahmi Radhi, menilai penyaluran subsidi terhadap liquified petroleum gas (LPG) 3 kilogram (kg) atau elpiji, selama ini salah sasaran. Hal itu terjadi lantaran penyalurannya menggunakan distribusi terbuka.
"Siapa pun bisa membeli LPG subsidi," ujar Fahmi saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Ahad (8/9).
Menurut Fahmi, agar subsidi elpiji dapat tepat sasaran dan tidak terjadi kebocoran subsidi, maka distribusi elpiji harus menggunakan distribusi tertutup. Mekanismenya, masyarakat yang berhak memperoleh subsidi diberikan kartu untuk membeli elpiji 3 kg dengan harga subsidi.
"Sedangkan konsumen yang mampu, membeli elpiji 3 kg dengan harga keekonomian," ucap Fahmi.
Fahmi menilai, Pertamina sebenarnya sudah siap menjual elpiji 3 kg dengan distribusi tertutup, namun dia katakan, penentuan masyarakat miskin yang berhak menerima subsidi ditetapkan Kementerian Sosial.