REPUBLIKA.CO.ID, DEN HAAG -- Reog Ponorogo menjadi pusat perhatian dalam Festival Embassy di Belanda. Festival antarnegara tersebut digelar di boulevard Lange Voorhout, Den Haag. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Den Haag sengaja menampilkan Reog dalam rangka mengenalkan kebudayaan Indonesia kepada dunia internasional.
Dalam festival yang berlangsung pada 7-8 September itu, KBRI Den Haag melibatkan 14 seniman Reog Indonesia dan 20 orang Belanda. Alat musik dan kostum dalam festival tersebut dibawa langsung dari Ponorogo, Jawa Timur.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja merasa senang dan bangga dapat menampilkan Reog Ponorogo di kancah internasional. Ia menilai, festival tersebut merupakan wadah yang tepat untuk mempromosikan kekayaan budaya Indonesia. Pasalnya, festival tersebut diikuti oleh puluhan negara di dunia.
“Penampilan yang fantastis dan menghibur dibalut dengan aura mistis yang kental. Kami yakin Reog Ponorogo akan terkenang di hati para pengunjung. Selain itu, Indonesia akan semakin mendunia dengan kekayaan budayanya," Kata Puja dalam keterangan tertulis, Ahad (8/9).
Selanjutnya, dalam acara tersebut, ketika musik Reog mulai dimainkan, para penari mulai beraksi, mereka terdiri dari Bujang Ganom, Jathilan, Prabu Kelana Sewandana, termasuk dua Barongan.
Penampilan dua Barongan tersebut menjadi daya tarik paling kuat. Pasalnya, ketika Barongan tersebut mulai beraksi, sebagian besar pengunjung terlihat mengeluarkan gawainya untuk merekam setiap tarian.
Ketika mereka mulai menari, ratusan pengunjung berdesak-desakan berusaha menuju garis terdepan. Sebagian dari mereka rela memanggul putera-puterinya. Sedangkan penonton yang berada di lingkaran paling luar tidak segan-segan untuk menaiki pot tanaman agar dapat melihat pertunjukan tersebut.
Seusai pertunjukan seniman Reog memberi kejutan dengan mengangkat dua orang penonton asing, pria dan wanita secara bergantian ke atas kepala Barongan. Awalnya, keduanya terlihat takut, namun tidak berselang lama, raut wajah sumringah nampak dari keduanya.
Wakil Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda, Fikry Cassidy menyatakan, antusiasme pengunjung tersebut menandakan bahwa Indonesia akan menjadi negara paling ditunggu-tunggu dalam festival setelahnya. Embassy Festival tahun ini diikuti oleh lebih dari 70 kedutaan dari berbagai negara. Setiap negara berlomba memamerkan budaya khas mereka. Mulai dari makanan, minuman, pakaian adat, serta kebudayaan berupa tari-tarian ataupun pertunjukan musik.
Berdasarkan keterangan panitia penyelenggara, Embassy Festival tahun sebelumnya berhasil menarik pengunjung lebih dari 60 ribu orang. Dalam event kali ini, panitia memperkirakan jumlah pengunjung yang hadir melebihi angka tahun sebelumnya.