REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pelatih tim nasional Indonesia U-19 Fakhri Husaini mengatakan, timnya siap mengantisipasi umpan bola-bola atas saat pertandingan uji coba melawan Iran di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Rabu (11/9). Kelemahan dalam mengantisipasi bola atas terlihat dalam uji coba pertama menghadapi lawan yang sama.
Timnas U-19 takluk 2-4 saat laga uji coba internasional pertama melawan Iran di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Sabtu (7/9).
Dua dari empat gol Iran tercipta lewat proses dari permainan bola-bola atas yang berasal dari bola mati.
"Bola-bola atas itu terjadinya bukan di open play, tapi di set piece. Jarang ada yang main bola bawah. Biasanya pakai bola atas, kelemahan ini yang coba kami perbaiki," kata Fakhri dalam konferensi pers di Yogyakarta, Selasa (10/9).
Untuk memperkecil kekalahan, ia telah menekankan anak asuhnya lebih berkonsentrasi saat menghadapi situasi bola mati serta memiliki nyali untuk berduel dengan umpan-umpan lambung.
"Dan yang jauh lebih penting adalah mereka punya nyali untuk duel di udara sehingga tidak seperti dua gol yang terjadi kemarin. Terlalu bebas pemain Iran untuk berada dalam kotak penalti tanpa pengawalan," kata pelatih asal Aceh ini.
Terlepas dari itu, Fakhri menilai skuad timnas U-19 sudah bermain cukup baik pada uji pertama melawan Iran, khususnya dalam mengantisipasi kecolongan gol lebih banyak pada babak pertama.
"Babak pertama kami main cukup baik artinya, satu-satunya kesempatan Iran pada babak pertama adalah bola penalti itu. Selain penalti, Ricky (Ricky M. Sudirman) tidak mendapat serangan bahaya pada babak pertama," kata dia.
View this post on Instagram