REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pecatur andalan Indonesia, GM Susanto Megaranto, harus pulang lebih cepat dari Piala Dunia Catur FIDE 2019 di Khanty-Manslysk, Rusia. Ini setelah ia hanya mencatat hasil remis melawan pecatur tuan rumah GM Sergey Karjakin pada babak pertama gim kedua.
PB Percasi, dalam keterangannya, Kamis (12/9), menyatakan bahwa setelah bertarung lebih dari empat jam disepakati buah catur yang tersisa berimbang. Masing-masing memiliki empat bidak pada sayap menteri dengan Susanto memiliki gajah dan kuda, sementara Karjakin memiliki sepasang gajah.
“Babak kedua, Susanto hanya mampu menahan remis GM Sergey Karjakin. Dengan hasil remis, Susanto hanya bisa mendapatkan poin 0,5 dan terpaksa harus pulang setelah pertandingan kedua babak 1," kata Ketua Kontingen Tim Indonesia R Artsanti Alif.
Pada babak pertama gim pertama, Susanto menyerah kepada Karjakin. Seandainya menang pada gim kedua, maka terbuka peluang untuk gim ketiga atau playoff. Tetapi hal ini tidak terjadi karena ia hanya bermain remis.
Artsanti yang juga Vice President Head of Social Investment Japfa ini menilai, Susanto sudah memberikan hasil terbaiknya. Menurut dia, persiapan untuk menghadapi Piala Dunia sudah cukup memadai dengan pelatihan intensif beberapa bulan sebelumnya.
“GM Karjakin bukan nama yang asing bagi para pecatur Indonesia, Di masa belianya, GM Karjakin pernah dipaksa kalah oleh MI Tirta Chandra Purnama, rekan Susanto di Japfa Chess Club. Namun jam terbang dan latihan yang sangat intensif tidak mengkhianati hasil," kata Artsanti.
Piala Dunia Catur diikuti oleh 128 pecatur dari 47 negara. Masing-masing peserta harus memperoleh tiket dengan memenangi turnamen catur yang digelar FIDE di berbagai zona setiap tahun. Dari berbagai kompetisi itu, terpilih 128 pecatur yang akan bertanding untuk menjadi penantang juara dunia catur, GM Magnus Carlsen (2843).
“Peserta terbanyak dari Rusia (28 pecatur), diikuti oleh India (10), China (7), dan Amerika Serikat (6). Pecatur Uzbekistan Nodirbek Abdusattorov (14 tahun) menjadi pecatur termuda yang ikut bertarung. Sementara pecatur tertua Essam El-Gindy dari Mesir berusia 53 tahun,” kata Artsanti.
Susanto menjadi satu-satunya wakil Indonesia setelah beberapa tahun absen tidak mendapatkan tiket Piala Dunia Catur. Sehingga, kejuaraan ini adalah kesempatan untuk bertanding dengan para kampiun catur dunia.