Sabtu 14 Sep 2019 14:41 WIB

Gudang Amunisi yang Meledak Berisi 30 Peledak Sisa Perang

Gudang tersebut berisi 30 bahan peledak sisa perang yang menunggu dimusnahkan.

Kepulan asap masih mengepul dari sumber ledakan di bagian belakang kompleks Markas Sat Brimob Polda Jawa Tengah, di Jalan Jenderal Polisi Anton Sujarwo nomor 218, Banyumanik, Semarang, Sabtu (14/9). Sumber asap ini diduga dari gudang amunisi yang meledak.
Foto: bowo pribadi/Republika
Kepulan asap masih mengepul dari sumber ledakan di bagian belakang kompleks Markas Sat Brimob Polda Jawa Tengah, di Jalan Jenderal Polisi Anton Sujarwo nomor 218, Banyumanik, Semarang, Sabtu (14/9). Sumber asap ini diduga dari gudang amunisi yang meledak.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Rycko Amelza Dahniel menyebut gudang di Markas Komando (Mako) Brimob Semarang yang meledak pada Sabtu (14/9) pagi berisi sekitar 30 bahan peledak berbagai jenis sisa perang yang menunggu dimusnahkan.

"Ada sekitar 30 bahan peledak, paling banyak granat. Menunggu dimusnahkan karena kita tidak punya alatnya," kata Rycko usai mengecek lokasi ledakan di Mako Brimob Semarang Sabtu (14/9)

Baca Juga

Menurut dia, sudah ada standar prosedur operasional yang ditetapkan atas keberadaan gudang tersebut. Gudang yang meledak tersebut, lanjut dia, lokasinya terpisah dari gudang amunisi milik Brimob.

Kapolda mengatakan penyebab ledakan di gudang Mako Brimob itu masih harus menunggu olah tempat kejadian peristiwa oleh tim penjinak bom dan Inafis setelah lokasi dinyatakan aman. Ia menjelaskan proses pendinginan sekitar lokasi masih dilakukan meski tidak lagi terjadi ledakan.

Sebelumnya diberitakan, ledakan terjadi di gudang penyimpan bahan peledak dan bom hasil temuan masyarakat yang berada di dalam komplek markas kepolisian itu, Sabtu pagi. Belum diketahui penyebab pasti ledakan di gudang Mako Brimob yang juga menyebabkan kerusakan rumah warga itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement