Senin 16 Sep 2019 02:45 WIB

Tuduhan AS akan Tingkatkan Tensi Hubungan dengan Iran

Ketika pasukan terlalu dekat mungkin terjadi konflik karena kesalahpahaman.

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Ratna Puspita
Serangan drone Houthi ke fasilitas pengolah minyak Arab Saudi, Abqaiq, menyebabkan kebakaran dan menghentikan setengah pasokan minyak di Buqyaq, Arab Saudi, Sabtu (14/9). Terlihat asap kebakaran membumbung.
Foto: Al-Arabiya via AP
Serangan drone Houthi ke fasilitas pengolah minyak Arab Saudi, Abqaiq, menyebabkan kebakaran dan menghentikan setengah pasokan minyak di Buqyaq, Arab Saudi, Sabtu (14/9). Terlihat asap kebakaran membumbung.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran memperingatkan langkah Amerika Serikat (AS) menunduh mereka sebagai dalang serangan pemberontak Houthi di pabrik pengolahan minyak Arab Saudi akan membahayakan keamanan di kawasan. Serangan drone Houthi itu memotong pasokan energi global dan membuat Arab Saudi menahan produksi minyak mereka.   

Iran menyebut klaim AS sebagai 'kebohongan maksimal'. Sementara komandan Garda Revolusi Iran mengulang pernyataannya bahwa pasukan Iran dapat menyerang pangkalan militer AS yang berada di Timur Tengah dengan misil rudal mereka. 

Baca Juga

"Karena ketegangan dan situasi yang sensitif, kawasan kami seperti tong bubuk mesiu, ketika kontak itu terlalu dekat, ketika pasukan terlalu dekat hingga bersentuhan satu sama lain, mungkin terjadi konflik karena kesalahpahaman," kata Brigade Jenderal Amir Ali Hajizadeh, Senin (16/9).

Pemberontak Houthi di Yaman melancarkan serangan drone ke pabrik pengolahan minyak terbesar di dunia dan ladang minyak di Arab Saudi. Serangan ini memicu kebakaran hebat dan menghentikan setengah pasokan minyak negara itu.

Serangan drone ke infrastruktur minyak Arab Saudi ini menjadi serangan yang paling merusak. Serangan ini meningkatkan kekhawatiran terganggunya pasokan minyak dan ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran di Teluk Persia yang sudah tinggi.  

"Serangan ini membuat operasi produksi di pabrik pengolahan minyak Abqaif dan ladang minyak Khurais ditangguhkan sementara waktu," kata Menteri Energi Arab Saudi Pangerdan Abdulaziz bin Salman dalam pernyataannya seperti dikutip kantor berita Saudi Press Agency.

Api menginterupsi pasokan sekitar 5,7 juta barel minyak mentah, yang akan diimbangi dengan cadangan. Pernyataan itu mengatakan perusahaan minyak milik negara Saudi Aramco akan memberikan informasi terbaru dalam 48 jam ke depan. 

Sementara ladang minyak Khurais yang juga diserang drone Houthi dapat memproduksi 1 juta barel per hari. Menurut Aramco, ladang minyak ini diperkirakan memiliki cadangan minyak 20 miliyar barel. Serangan drone ini belum menunjukkan dampaknya pada harga minyak global karena pasar ditutup pada akhir pekan.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompoe menyalahkan Iran. "Tidak ada bukti serangan datang dari Yaman, sekarang Iran meluncurkan serangan yang tidak pernah dilakukan sebelumnya ke pasokan energi dunia," cicit Pompeo di Twitter. 

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement