Jumat 20 Sep 2019 10:51 WIB

Hidayatullah Jakarta Selatan Luncurkan Program Ojol Mengaji

Saat ini sudah sekitar 100 driver Ojol yg mengikuti program tersebut.

Driver ojok online (Ojol) tengah belajar mengaji.
Foto: Dok Hidayatullah
Driver ojok online (Ojol) tengah belajar mengaji.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pengurus Daerah Hidayatullah (DPD) Hidayatullah Jakarta Selatan bersama Yayasan Jayakarta Fathan Mubiina menggelar program Ojek Online (Ojol) Mengaji. Program tersebut merupakan program peningkatan kualitas spiritual bagi driver Ojol. 

“Program tersebut diharapkan menjadi salah satu bentuk tanggungjawab kita dalam memberikan perubahan masyarakat Jakarta menjadi lebih baik," kata Ketua DPD Hidayatullah Jakarta Selatan (Jaksel),  RM. Suryanto Abu Haq melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (20/9).

Ia menambahkan, program Ojol Mengaji terdiri dari program belajar membaca Alquran, tahsin, hafalan dan kajian tematik. 

photo
Sekitar 100 driver ojek online (Ojol) mengikuti program Ojol Mengaji yang diadakan oleh DPD Hidayatullah Jaksel dan Yayasan Fathan Mubina.

Saat ini sudah sekitar 100 orang driver Ojol yg mengikuti program tersebut. Mereka setiap malam datang dengan kelompok masing-masing. Setiap kelompok terdiri dari 10 orang. "Mereka membuat kesepakatan waktu dengan kelompoknya untuk menentukan jam belajar mengajinya," ujar Chairy, project manager Ojol Mengaji. 

Andi, salah satu peserta Ojol Mengaji merasa sangat bahagia bisa kembali belajar mengaji.  "Saya sudah lupa bacaan Quran.  Dulu,  waktu kecil, saya  pernah mengaji.  Tapi sudah lama saya tida mengaji. Akibatnya jadi lupa semua.  Alhamdulillah dengan adanya program Ojol Mengaji,  saya bisa belajar lagi," ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement