REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengharapkan Tol Semarang-Demak akan meningkatkan perekonomian. Sri mengatakan bahkan tak hanya perekonomian di Pulau Jawa saja namun juga Indonesia.
“Ini (peningkatan perekonomian) penting, dimana pada saat lingkungan global dan regional tidak pasti, artinya pertumbuhan ekonomi negatif. Maka salah satu cara menjaga meningkatkan perekonomian Indonesia harus memacu domestik ekonomi,” kata Sri di Gedung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Senin (23/9).
Artinya, kata Sri, hal tersebut membutuhkan investasi tinggi yang membuat daerah memiliki infrastruktur baik dan ekonomi stabil. Terlebih, Sri mengatakan saat infrastruktur di Pulau Jawa terbangun menjadi kota yang besar dan semua terkoneksi dari Timur ke Barat dan dari Utara ke Selatan sehingga perekonomian bisa tumbuh.
“Pulau Jawa merepresentasikan 60 persen ekonomi Indonesia. Kalau dijaga di atas lima persen maka bisa menjaga ekonomi Indonesia di atas lima persen saat seuruh dunia menghadapi perlemahan, ini menjadi prestasi,” ungkap Sri.
Terlebih, tol Semarang-Demak akan terintegrasi dengan tanggul di pantai utara Jawa. Sri menilai hal tersebut sangat berguna karena banjir rob yang kerap terjadi di Semarang dapat teratasi.
“Kita dengan ini (penanganan bajir rob) juga berharap kondisi masyarakat dan kesejahteraan bsia baik,” tutur Sri.
Proyek yang dijamin oleh salah satu special mission vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yakni PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) (Persero) itu, menurutnya juga bsia menjadi alat untuk menarik swasta. Dengan begitu percepatan pembangunan Tol Semarang-Demak dapat dilakukan.
Proyek Tol Semarang-Demak dilakukan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang sekaligus terintegrasi dengan tanggul pantai utara Jawa. “Ini kan kita bangun tanggul laut untuk memperkuat dalam menghadapi rob (sering melanda Semarang). Total investasinya (Tol Semarang-Demak berikut dengan tanggul) Rp 15,3 triliun,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat menghadiri penandatanganan proyek tersebut, Senin (23/9).
Basuki memastikan proyek tol sepanjang 27 kilometer tersebut ditargetkan selesai pada 2022. Dari total panjang tersebut, konsorsium yang bertugas untuk menggarap konstruksi sepanjang 16,3 kilometer.