Kamis 26 Sep 2019 18:45 WIB

Sete Gibernau Nikmati Kariernya di MotoE

Gibernau tak menjalani latihan sebelum mengikuti balapan di MotoE.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Sete Gibernau
Foto: EPA
Sete Gibernau

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Mantan pembalap MotoGP, Sete Gibernau menyatakan, dirinya menikmati balapan di MotoE. Namun ia tak mengincar juara di ajang balap sepeda motor bertenaga listrik tersebut.

"Saya menikmati balapan ini. Terkait hasil, saya tidak peduli. Menjadi yang pertama atau terakhir itu hal yang berbeda. Saya hanya menikmati dan bahagia membalap di sini," kata Gibernau seperti dilansir Motorsport, Kamis (26/9).

Saat ini, mantan pembalap berbagai tim besar MotoGP itu menduduki posisi 10 di klasemen MotoE setelah menjalani empat dari dua seri balap yang tersisa. Namun, ia menyatakan bakal pensiun di akhir musim dan tak akan lanjut membalap tahun 2020.

"Saya akan kembali ke rumah dan mengurus bayi," ujar Gibernau.

Setelah pensiun dari MotoGP tahun 2009, Gibernau mengungkapkan, dirinya tidak menjalani latihan sebelum balapan di MotoE. Ia mengatakan, langsung turun ke sirkuit untuk berlomba. "Saya terkejut ternyata saya juga kompetitif. Sebenarnya saya tidak berpikir begitu, saya hanya belajar di setiap seri balapnya," jelas dia.

Eks pembalap MotoGP lainnya, Randy de Puniet juga menikmati kariernya di MotoE. Meski hanya menempati posisi ke-17 klasemen, ia tetap percaya diri mengarungi musim balap. "Saya percaya diri untuk melaju dengan cepat. Tapi, tetap tidak mungkin untuk mencari cara terbaik mengendarai sepeda motor ini," ujar Randy.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement