REPUBLIKA.CO.ID -- Allah punya cara untuk mengundang hambanya mendatangi Tanah Suci. Kisah Ishak Solahudin adalah salah satu bukti nyata Allah mengundang hambanya lewat jalan dan cara yang tak terduga. Ia mendapatkan hadiah umrah dari BisaUmrah setelah aksi heroiknya mempertahankan kehormatan masjid.
Beberapa hari terakhir Mang Ishak, begitu ia biasa disapa, menjadi terkenal seantero negeri setelah videonya mengusir seorang wanita berinisial SM (52) yang membawa dan melepaskan anjing peliharaannya di dalam masjid. Dalam video berdurasi 1 menit 9 detik yang viral di media sosial itu, penjaga Masjid Al Munawaro, Sentul, Bogor tersebut terlibat percecokan dengan SM yang masuk ke dalam masjid dengan mengenakan sepatu dan membawa anjing. SM mengaku mencari suaminya yang kabarnya sudah menjadi mualaf di masjid tersebut.
Erwin Raja, founder BisaUmrah merawikan kepada Republika.co.id alasan di balik hadiah umrah untuk Mang Ishak. Erwin menuturkan, usai melihat berita dan video Mang Ishak, ia ingin melakukan sesuatu sebagai ucapan terima kasih karena sudah membela marwah masjid.
"Ceritanya lucu soal beliau (Mang Ishak). Ana habis Shalat Maghrib kepikiran apa yang bisa dilakukan. Apa yang bisa ana lakuin, ana pingin berterima kasih ngebelain, berjuang di jalan Allah. Ana bilang ke seluruh grup jamaah (BisaUmrah)," kata Erwin membuka cerita.
Ketika bertanya kepada para jamaahnya, Erwin meminta adakah yang bisa menjadi menghubungi dan menjadi perantara pertemuannya dengan Mang Ishak. "Lalu ada yang kasih nomornya (Mang Ishak). Salah satu jamaah ada yang menghubungi, lalu ana diceritakan. Setelah itu tercetus pikiran, ya sudah kasih hadiah umrah saja," cerita Erwin.
Hadiah umrah untuk Mang Ishak.
Karena ingin segera menyampaikan kabar gembira tersebut, ia meminta bantuan jamaahnya yang dekat Sentul untuk menemui Mang Ishak. "Mas Sigit dari YukNgaji Bogor dan Mas Hidayat menyampaikan ke Mang Ishak. Malam itu sekitar pukul 09.30 malam keduanya menyambangi tempat tinggal Mang Ishak," kata Erwin.
Ternyata, kata dia, Mang Ishak tinggal di rumah KH Abah Raodl Bahar Bakry, Pengasuh Pondok Pesantren Al Bakriyah, Sentul. "Qadarullah ketemu. Kemudian, disampaikan (Mang Ishak mendapatkan) hadiah umrah. Tapi itu masih belum clear. Akhirnya banyak yang tanya ke Abah Raodl. Pagi-pagi (Abah Raodl) konfirmasi, telepon ana (untuk memastikan)."
Erwin berkata, Abah Raodl menelepon untuk memastikan apakah benar Mang Ishak mendapatkan hadiah umrah. Setelah memastikan, atas nama pribadi dan DKM Masjid Al Munawaro menyampaikan terima kasih.
"Setelah itu sudah sah, dan makin viral. Ana banyak dihubungin media, tapi ana gak terima, hanya antum saja yang ana bersedia diwawancara. Banyak yang ngabarin Mang Ishak dapat hadiah umrah. Mang Ishak nangis saat tahu dapat hadiah umrah," ujar Erwin.
Dijelaskan ayah dua putra kembar ini, BisaUmrah berdiri atas dasar berkhitmad kepada umat. Semua sedekah dari jamaah dikembalikan untuk kepentingan umat, untuk pemakmur masjid, imam, hafiz Alquran, dan guru ngaji. Selain itu, BisaUmrah jiga membantu rumah-rumah tahfiz, pondok-pondok tahfiz, serta kegiatan dakwah.
"Karena ya itu tadi tujuannya berkhitmad untuk umat. Karena barang siapa yang berkhitmad untuk Allah akan kembali kepada kita," tutur Erwin.
Lalu darimana dana yang didapatkan BisaUmrah untuk memberikan hadiah umrah? Erwin menjelaskan jika dana untuk hadiah umrah didapatkan dari sedekah para jamaah.
Dijelaskan Erwin, konsep BisaUmrah adalah ukhuwah. Seluruh jamaah yang pernah berangkat umrah masih terjalin sampai hari ini. Jamaah di semua generasi merasakan mendapatkan keluarga baru.
"Di hari terakhir di Tanah Suci, ana selalu mengajak jamaah duduk, bermuhasabah di rooftop atau pelataran (Masjidil Haram). Bersyukur tidak hanya ucapan tapi juga tindakan. Mari kita tinggalkan Tanah Haram dengan kebaikan yang akan dilipatgandakan Allah. Kita infakan harta kita, mungkin lewat (sedekah) kita bisa memberangkatkan saudara-saudara kita yang terus mengangkat tangan untuk diundang ke Tanah Suci," tutur Erwin.
Para jamaah pun, kata Erwin, memberikan sedekah terbaiknya saat itu juga. Karena Erwin mengaku tidak menerima sedekah setelah sampai Indonesia. "Sejatinya bukan harta kita yang mengumrahkan kita, tapi amal shaleh yang melakukannya, atas izin Allah. Jadi setiap hari terakhir kami duduk di majelis. Di situ jamaah punya infak sukarela dan jumlahnya gak dibatasi. Harus di Tanah Haram. Akhirnya terkumpulnya bisa ratusan juta (rupiah) dari beberapa keberangkatan. Sudah banyak yang kita berangkatkan, salah satunya Mang Iskah," ujar pria yang pernah bekerja di sejumlah stasiun televisi tersebut menjelaskan.
Sigit Nugroho, jamaah BisaUmrah yang menemui Mang Ishak menuturkan, ketika mendapatkan amanah dari Erwin untuk menyampaikan kabar hadiah umrah, ia langsung mencari tahu tempat tinggal Mang Ishak. "Waktu itu malam-malam. Setelah mendapatkan alamat tempat tinggalnya, saya meluncur. Ternyata Mang Ishak tinggal dengan Abah Roudl," tutur dia.
Sigit lalu menyampaikan maksud kedatangannya, yakni ingin menyampaikan kabar jika Mang Ishak mendapatkan hadiah umrah dari jamaah BisaUmrah. "Mang Ishak berterima kasih. Saat itu beliau nangis," tutur Sigit.
Sayangnya, sampai berita ini diturunkan, Republika.co.id belum bisa menemui Mang Ishak.