Ahad 29 Sep 2019 16:38 WIB

Serpong Garden Aplikasikan TOD di Bellerosa dan Cattleya

Serpong Garden Apartemen diklaim yang pertama terapkan TOD dan pelopori koneksitas

PT Hutama Anugrah Propertindo (HAP) melakukan topping off Tower Bellerosa dan Tower Cattleya, Serpong Garden Apartment (Segar)
PT Hutama Anugrah Propertindo (HAP) melakukan topping off Tower Bellerosa dan Tower Cattleya, Serpong Garden Apartment (Segar)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- PT Hutama Anugrah Propertindo (HAP) melakukan topping off Tower Bellerosa dan Tower Cattleya, Serpong Garden Apartment (Segar), sehingga tidak lama lagi akan siap untuk dihuni. Hal tersebut membuktikan komitmen perusahaan terhadap para pembeli apartemen. 

Direktur Utama PT Hutama Anugrah Propertindo Ferdy Sutrisno mengatakan Serpong Garden Apartement mengaplikasikan konsep TOD (Transit Oriented Development) di Indonesia. Konsep Transit Oriented Development (TOD) merupakan pendekatan pengembangan kota yang memaksimalkan penggunaan angkutan publik, sekaligus meminimalisir penggunaan kendaraan pribadi.

Sebagai apartemen pertama yang menerapkan TOD, Serpong Garden Apartment juga sekaligus adalah apartemen yang mempelopori  koneksitas yang terintegrasi dengan berbagai intermoda seperti Stasiun Cisauk, pasar modern, dan terminal terpadu.  “Sehingga apabila nantinya pemerintah jadi mengaplikasikan jalur bagi kereta api massal (Mass Rapid Transit) dan juga kereta api ringan (Light Rapid Transit/LRT), kami sudah siap, termasuk juga kelengkapan jarigan bagi para pejalan kaki/ para pengguna sepeda,” tutur Ferdy berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (28/9). 

GM Marketing PT HAP Clemens Papin Iswara menegaskan, setelah keberhasilan dua tower sebelumnya, Serpong Garden Apartment juga sudah meluncurkan Tower Diamanta yang bergaya hunian pintar dan modern. Sehingga layak diperhitungkan sebagai tempat tinggal yang nyaman dan investasi yang menarik.  

Berbagai fasilitas kenyamanan, dapat dinikmati oleh pembeli apartemen, yang kini sudah diminati oleh pembeli apartemen lebih dari 90 persen, bersama dua tower yang tidak lama lagi, sudah siap dihuni. Menurut Papin dengan hanya selangkah dari jaringan kereta commuter line, para penghuni apartemen sekaligus memperoleh akses transportasi ke pusat bisnis, mall, kampus ternama, tempat rekreasi, serta fasilitas umum lainnya.  

”Jarak Apartemen Segar dari Stasiun Cisauk hanya 25 meter, dan terhubung melalui jembatan layang berdesain futuristik,” jelasnya. Ke depannya pemerintah berencana juga membangun jaringan kereta semi ringan Light Rapid Transportation (LRT), sehingga akses tersebut kian mempertegas simpul kegiatan di wilayah Serpong bagian Barat di dan Timur. 

Kemudahan juga akan dirasakan, terkait dengan rencana perpanjangan jalur Multi Raya Transportasi (MRT) yang akan menghubungkan dari wilayah Cikarang di wilayah Timur sampai ke Kabupaten Tangerang yang ada di wilayah Barat. Sehingga pembangunan ini memudahkan terkoneksinya wilayah timur dan barat, termasuk juga utara dan selatan.

Hal tersebut secara langsung akan mengurangi pemborosan energi sampai 85 persen, sehingga menghasilkan gaya hidup (lifestyle) yang lebih sehat. Lokasi Segar yang strategis di Serpong menjadikan para penghuni apartemen dapat menikmati begitu banyak destinasi menarik. Cukup dengan berjalan kaki ke Stasiun Cisauk dan terminal intermoda ataupun dengan bersepeda, dalam  hitungan menit sudah sampai di tujuan. 

Sementara itu, Pengamat Tata Kota Yayat Supriatna menatakan pembangunan TOD bukan hanya bicara konsep rumah susunnya saja, namun harus didukung juga oleh jaringan jalan dan simpul angkutan umum.”Jangan sampai TOD itu hanya membangun rumah susun di samping stasiun. Juga jangan sampai pembangunan TOD itu nantinya tidak ada trotoar (pedestrian), termasuk juga bangunan di sekitar TOD.

Pembangunan satu wilayah yang berkonsep TOD harus membentuk sinergi juga dengan operator kereta api, sehingga mereka bersedia menambah frekuensi perjalanan kereta api. Demikian juga harus dipersiapkan halte bus, pangkalan ojek dan kendaraan online, serta terminal terpadu termasuk layanan simpul transportasi. Jangan sampai keluar dari stasiun kereta api, terminalnya kacau, sehingga perlu ditata bersama. Perlu dipertimbangkan juga penyediaan sarana parkir kendaraan dan fasilitas publik lainnya.

Di sini ia menekankan perlunya sinergi antara pengembang dan pemerintah, sehingga dapat membangun jejaring bersama. Jika sudah ada perusahaan pengembang (developer) yang membiayai pembangunan infrastruktur dengan inisiatifnya, maka pemerintah harus mendukung dari segi perizinan. 

"Tujuannya supaya segala urusan menjadi mudah dan lancar, mengingat kecepatan pelayanan menjadi  penting peranannya bagi dunia usaha.”

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement