Senin 30 Sep 2019 11:40 WIB

Perlawanan Harut Marut Hadapi Sihir Jahat di Babilonia

Harut Marut diutus Allah SWT untuk mengatasi jahatnya sihir.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nashih Nashrullah
Sihir
Sihir

REPUBLIKA.CO.ID, Kisah Harut dan Marut mungkin sudah tak asing lagi bagi umat Muslim. Pasalnya kedua nama itu disebutkan dalam Alquran, tepatnya surah al-Baqarah ayat ke-102.

 “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babi yakni Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan: ‘Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir.’ Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya.”

Baca Juga

Sejumlah ulama mencoba menafsirkan ayat di atas. Ada yang berpendapat, Harut dan Marut benar-benar malaikat, namun ada pula yang menilai kedua nama itu merupakan orang yang sangat saleh seperti malaikat. Bahkan ada pendapat mengatakan, Harut dan Marut merupakan orang jahat yang pura-pura saleh seperti malaikat.

Dalam tafsir ath-Thabari, para ulama mengatakan, Harut dan Marut adalah malaikat. Mereka turun ke dunia untuk  menegakkan hukum di tengah manusia, lalu keduanya mengajarkan sihir kepada manusia.

Hanya saja ulama lain seperti al-Qasimi menyatakan, Harut serta Marut adalah dua orang yang menunjukkan kesalehan dan ketakwaan di Babil. Babil merupakan sebuah kota di Irak bekas ibu kota Babilonia Kuno. 

Cerita Harut dan Marut memang memiliki banyak versi. Salah satu yang terkenal yakni, keduanya merupakan malaikat yang diutus Allah turun ke Kota Babil. Saat itu warga di sana diliputi kegelisahan sekaligus kesyirikan akibat tersebarnya sihir.

Kala itu, Kota yang dipimpin Raja Nebucadnezar tersebut berantakan. Sihir yang menyebar bahkan menimbulkan penyakit serta perceraian suami istri.

Penyebaran sihir berawal saat Raja Nebudcanezar menahan orang-orang Yahudi setelah menyerang Palestina. Ketika sampai di Babil, para tawanan itu mulai memainkan sihir. Mereka lalu membuat warga Babil takut dengan membuat lingkaran besar sebagai lingkaran sihir.

Diutusnya Harut dan Marut untuk mengajarkan sihir kepada warga Babil. Hanya saja bukan untuk berbuat jahat melainkan hanya untuk menjelaskan hakikat sihir.

Mereka mendatangi warga Babil dan menjalankan tugasnya. Harut dan Marut juga mengingatkan, supaya tidak menyalahgunakan sihir yang dipelajari untuk berbuat syirik. “Sesungguhnya kami hanya cobaan bagimu. Maka sebab itu janganlah kamu kafir,” kata Harut Marut.

Keduanya turut mengajarkan warga Babil cara menghilangkan lingkaran besar sihir buatan Yahudi. Setelah tugas selesai, Harut da Marut kembali ke langit, namun warga Babil malah tidak mengikuti peringatan para malaikat tersebut. Warga justru merusak dengan ilmu sihir yang diajarkan. Sampai akhirnya Kota Babil semakin berantakan.

 

 

 

 

  

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement