REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat hingga 31 Agustus 2019 produksi migas capai angka 2,039 juta barel oil equivalen per day (BOEPD). Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher menjelaskan capaian tersebut didapat dari 208 wilayah kerja yang beroperasi.

Rinciannya, 754 ribu barel per hari merupakan produksi dari lapangan minyak. Sedangkan 1,2 juta barel equivalen merupakan produksi dari lapangan gas. "Hingga akhir agustus kemarin total produksi bisa mencapai 2 juta barel," ujar Wisnu di Kementerian ESDM, Senin (30/9).

Wisnu menjelaskan selain capaian produksi, untuk investasi hulu migas sudah mencapai 7,3 miliar dolar AS. Sedangkan saat ini para KKKS masiih melakukan pengeboran lapangan eksplorasi berjumlah 20 sumur dan pengembangan sebannyak 190 sumur.

Ia menjelaskan angka ini akan naik hingga akhir tahun nanti menyusul beberapa proyek akan banyak onstream pada kuartal empat tahun ini. "Prinsipnya semua berjalan on track. Namun angka pastiinya, kami masih menunggu Q3 selesai dan outlooknya seperti apa. Banyak kegiatan yang memang baru selesai tahapannya pada Q4," ujar Wisnu.

Wisnu merinci delapan proyek yang akan onstream kuartal empat tersebut antara lain adalah Suban Compression, Bukit Tua Phase-3, Buntal 5, Bison-Iguana- Gajah Puteri, Temelat, Panen dan Kedung Keris. Untuk proyek Suban Compression sendiri kata wisnu saat ini sudah 99 persen tahapan onstream-nya.

Sedangkan hingga kuartal III tahun ini, ada tiga proyek migas yang sudah onstream. Proyek proyek tersebut antara lain adalah Terang Siasun Batur (TSB) Phase-2 oleh Kangean Energy Indonesia pada 10 Maret 2019, Seng Segat  oleh EMP Bentu Ltd yang onstream pada 14 Mei 2019 dan Ario Damar Sriwijaya Phase-2 onstream pada 1 September 2019.

Produksi dari proyek onstream tersebut berkisar 200 mmscfd. Total investasi yang sudah masuk untuk proyek tersebut sebesar 300 juta dolar AS.

Ikuti Whatsapp Channel Republika