Selasa 01 Oct 2019 10:30 WIB

Kecanggihan Menara Merpati di Isfahan

Menara merpati adalah bagian penting dari warisan arsitektur Persia.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agung Sasongko
Burung merpati beterbangan di sekitar Masjid Quba, Madinah, Arab Saudi
Foto: Ismar Patrizki/Antara
Burung merpati beterbangan di sekitar Masjid Quba, Madinah, Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Seorang pelancong asal Eropa, Thomas Herbert, dalam bukunya Travels in Persia 1627-29, membandingkan kecanggihan arsitektur menara merpati dengan arsitektur rumah merpati pada umumnya. "Menara merpati tidak sebanding dengan rumah merpati biasa, khususnya bagi pemburu," tulisnya.

Merpati batu liar (Columbalivia) adalah merpati yang paling umum menghuni menara. Burung-burung tidak ditangkap dan dilatih untuk menetap dan melindungi menara, tetapi mereka secara naluriah tertarik pada menara karena menara-menara itu mirip tepian berbatu dan celah-celah tempat merpati suka bersarang, kawin, dan membesarkan anak-anak mereka di alam liar.

Baca Juga

Burung-burung itu hanya diberi rumah untuk tinggal, tetapi tidak untuk makanan. Kawanan merpati biasa pergi mencari air dan mencari makan di siang hari. Pada malam harinya, mereka akan kembali ke menara di mana mereka akan aman dari he wan-hewan pemangsa seperti ular dan lainnya.

Di menara itu, kawanan merpati bersarang dalam lubang berpola kotak-kotak yang menutupi seluruh permukaan menara. Lubang-lubang itu berukuran sekitar 20 x 20 x 28 sentimeter, dengan tempat bertengger pendek yang terbuat dari tanah liat pada masing-masing lubang.

Dinding menara yang sengaja dibuat miring ke dalam memungkinkan kotoran merpati langsung jatuh ke dalam lubang pengumpulan kotoran di kaki menara dan mengering. Setiap setahun sekali, pemilik menara akan memanen kotoran itu dan dijual seharga empat koin Inggris per 5,5 kilogramnya.

Saat ini mungkin hanya tinggal 250 atau 300 menara yang tersisa di Isfahan dan wilayah sekitarnya. Dari jumlah itu, sebanyak 65 di antaranya telah masuk dalam Daftar Warisan Nasional. Meski jum lahnya semakin sedikit, menara merpati masih sangat mengesankan untuk dilihat dan diamati.

Kawanan kecil merpati liar kadang-kadang masih tampak bertengger di menara meskipun langit-langitnya telah runtuh, dindingnya retak dan membentuk lubang yang menganga. Pemandangan ke atas dari bawah menara menunjukkan kualitas pahatan dan keindahan yang melampaui fungsi menara merpati sebagai tempat untuk mengumpulkan kotoran burung liar.

Menara merpati adalah bagian penting dari warisan arsitektur Persia. Meski hingga kini tidak diketahui siapa penggagasnya, me nara merpati adalah wujud rekayasa batu bata praindustri yang begitu efisien me nyelesaikan masalah struktural yang rumit. Sang penggagas, siapa pun itu, telah berhasil mengawinkan bentuk dan fungsi menara dengan sempurna, sekaligus menarik untuk dilihat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement