REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki Tayyep Erdogan mengatakan negaranya akan menggelar operasi militer darat dan udara di timur sungai Eufrat, Suriah. Sejak Ankara dan Washington memutuskan membentuk 'zona aman' di Suriah ini pertama kalinya Erdogan mengumumkan serangan secara langsung.
"Operasi itu dapat dimulai sesegera mungkin, mungkin Sabtu atau Ahad," katanya, Sabtu (5/10).
Turki sepakat untuk membentuk zona aman di perbatasan dengan Suriah. Ankara mengatakan zona aman itu dapat memanjang sejauh 30 kilometer ke dalam Suriah.
Menurut Turki zona aman itu harus bersih dari Pasukan Kurdi Suriah YPG yang mereka anggap sebagai kelompok teroris. Turki menuduh Amerika Serikat (AS) mendukung pasukan yang dipimpin YPG dalam melawan ISIS di Suriah.
Karena itu mereka bergerak cukup lamban dalam pembentukan zona aman ini. Dua negara juga berselisih tentang sejauh mana zona aman itu masuk ke Suriah dan akan dibawah kendali siapa.
Dalam acara Partai AK, Erdogan mengatakan Turki ingin 'menyirami air perdamaian di timur sungai Eufrat'. Ia menambahkan Turki ingin membangun pemukiman pengungsi di sana.
"Kami memberi peringatan kepada lawan bicara kami mengenai timur Eufrat dan kami telah cukup bersabar, kami telah membuat persiapan, kami telah menyelesaikan rencana operasi kami, memberikan i.
Kkknstruksi yang diperlukan," katanya.
Erdogan menambahkan Turki akan segera menggelar operasi di darat dan udara. Turki mengatakan ingin membangun pemukiman bagi 2 juta pengungsi Suriah. Mereka juga sudah berulang kali memperingatkan akan menggelar aksi militer sepihak bila tidak puas dengan progresnya.