REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PP Muhammadiyah turut mengucapkan selamat atas HUT TNI ke-74. Ini jadi momentum TNI agar terus berbenah dan meningkatkan kualitas peran dan kemampuan menegakkan keamanan dan kedaulatan NKRI.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, modal reposisi usai reformasi, TNI tidak dibebani lagi peran politik. Sehingga, dapat konsen menjalanlan fungsi utama menjaga pertahanan negara.
Untuk itu, ia mengingatkan agar TNI senantiasa menjauhi pengaruh kepentingan-kepentingan politik yang membuat TNI hilang jati diri. Ini berlaku pula kepada pihak-pihak yang ingin mempengerhu TNI.
"Jika mencintai TNI, maka tempatkan dalam posisi dan fungsi utamanya sebagaimana diberikan konstitusi," kata Haedar, Sabtu (5/10).
Ia merasa, dengan segala tantangan dan ancaman dari dalam maupun luar negeri, TNI harus semakin tangguh. Tujuannya, agar TNI benar-benar menjadi kekuatan strategis nasional dan kebanggaan rakyat Indonesia.
Itu pula yang membuat pemerintah, parpol dan semua elemen bangsa penting terus mendukung kualitas TNI. Khususnya, kata Haedar, dalam menjalankan kewajiban dan tugas utama menegakkan kedaulatan negara.
Selain itu, TNI harus mempertahankan keutuhan wilayah NKRI berdasar Pancasila dan UUD 1945. TNI, lanjut Haedar, melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia dari segala ancaman atau gangguan negara.
Haedar menegaskan, TNI harus tetap memelihara jiwa patriotisme dan nasionalisme dari rakyat untuk rakyat. Salah satunya lewat kepepoloran Jenderal Soedirman yang sekaligus kader Muhammadiyah.
Untuk itu, lindungi setiap anak bangsa yang terancam keamanannya di seluruh pelosok Tanah Air tanpa kecuali. Haedar menekankan, jangan sampai abai yang membuat rakyat tidak merasa aman dan menjadi korban.
"Satu nyawa rakyat Indonesia sama dengan seluruhnya, sehingga semuanya harus dilindungi," ujar Haedar.
TNI dengan dasar konstitusi dan perundang-undangan yang berlaku turut dituntut melindungi tumpah darah dan Tanah Air. Jangan sampai negeri yang kaya raya ini dikuasai pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Apalagi, NKRI yang berusia 74 tahun sungguh susah payah diperjuangkan mujahid-mujahid dan pendiri-pendiri bangsa. Haedar meminta semua itu dijadikan jiwa perjuangan dan pengabdian seluruh warga TNI saat ini.
"Pengabdian utama TNI dari para prajurit hingga perwira tinggi yang dijiwai iman dan taqwa yang membentuk moralitas luhur sebagaimana diteladankan Jenderal Soedirman ialah berbakti sepenuh jiwa raga untuk rakyat dan negeri Indonesia," kata Haedar.