Rabu 09 Oct 2019 11:33 WIB

Muslimah Haid Tetap Bisa Beribadah, Apa Saja yang Boleh?

Muslimah haid tetap bisa beribadah mendulang pahala.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Ilmuwan Muslimah
Foto: Mgrol120
Ilustrasi Ilmuwan Muslimah

REPUBLIKA.CO.ID, Muslimah yang sedang mengalami haid atau datang bulan, dia tidak diperbolehkan untuk menjalankan beberapa ibadah seperti shalat, berpuasa, menyentuh mushaf atau Alquran, dan thawaf di Kabah.

Meski demikian masih ada beberapa amalan yang bisa dilakukan Muslimah yang sedang haid. Dengan melakukan amalan-amalan ini, ia tetap menegakkan ibadah dan dekat dengan Sang Pencipta. 

Baca Juga

Amalan pertama yang bisa dilakukan adalah membaca Alquran tanpa menyentuh lembarannya. Seorang muslimah bisa membaca dengan menggunakan perantara sebelum menyentuh Mushaf atau dengan menggunakan aplikasi yang tersedia pada gawai (pendapat ini sah menurut sejumlah mazhab).

Cara lain, Muslimah bisa mengikuti dari bacaan Alquran yang telah direkam sebelumnya dan diunggah di beberapa media sosial. Amalan lainnya yakni berzikir. Ada banyak zikir yang bisa dilakukan oleh seorang muslimah yang sedang haid. Beberapa yang bisa dilakukan adalah ucapan tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil.

Yang paling mudah dan bisa dilakukan adalah membiasakan diri membaca  subhanallah 33 kali, alhamdulillah 33 kali, dan Allahuakbar 33 kali yang selalu dibaca seusai shalat. 

Amalan berikutnya yang bisa dikerjakan adalah beristighfar dan bertaubat. Dengan beristighfar, seorang umat telah mengoreksi diri dari tindakan-tindakan buruk yang dilakukan sebelumnya dan mengingat kekurangan yang dimiliki.  

Ada banyak kelebihan istighfar yang dilakukan oleh seorang hamba. Disebut oleh Ibni Abbas, Rasul bersabda, "Barangsiapa yang sentiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya, dan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka."  

Amalan kelima yang bisa dilakukan adalah bershalawat. Shalawat yang diucapkan oleh umat Nabi Muhammad akan sampai kepadaNya. Ini juga menjadi bukti cinta kita kepada Allah dan RasulNya. Berikutnya yang bisa dilakukan yaitu belajar ilmu agama. 

Cara ini bisa dilakukan sendirian dengan membaca buku-buku tentang agama maupun mendatangi kajian-kajian keagamaan. Tidak ada yang bisa menghalangi seseorang dalam mencari ilmu.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement