Kamis 10 Oct 2019 16:38 WIB

GBT Siap Berbenah Agar Jadi Tuan Rumah Piala Dunia

Jika GBT terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia, ini akan jadi kebanggaan Surabaya.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Endro Yuwanto
Sekjen PSSI Ratu Tisha (kiri) menggelar pertemuan dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di kediamannya, Jalan Sedap Malam, Surabaya, Kamis (10/10). Pertemuan tersebut membahas progres bidding tuan rumah Piala Dunia U 20 tahun 2021. Dimana Stadion GBT Surabaya menjadi salah satu yang diajukan.
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Sekjen PSSI Ratu Tisha (kiri) menggelar pertemuan dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di kediamannya, Jalan Sedap Malam, Surabaya, Kamis (10/10). Pertemuan tersebut membahas progres bidding tuan rumah Piala Dunia U 20 tahun 2021. Dimana Stadion GBT Surabaya menjadi salah satu yang diajukan.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Ratu Tisha Destria menggelar pertemuan dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di kediaman wali kota, Jalan Sedap Malam, Surabaya, Kamis (10/10). Pertemuan tersebut dimaksudkan untuk membahas progres bidding tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021.

Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya menjadi salah satu venue yang diajukan. Tisha menganggap, stadion kebanggaan masyarakat Surabaya tersebut sebenarnya sudah sangat layak untuk menggelar event internasional seperti Piala Dunia U-20 tahun 2021. Meski demikian, kata Tisha, masih ada beberapa kelengkapan stadion yang masih perlu dilengkapi. Seperti lampu, ruang ganti pemain, hingga lapangan untuk latihan.

Baca Juga

"Secara umum Stadion GBT telah layak menggelar pertandingan internasional. Hanya ada beberapa yang harus dilengkapi seperti lampu stadion, single seat, ruang ganti pemain, termasuk lapangan latihan," ujar Tisha seusai pertemuan.

Tisha mengaku, PSSI telah melakukan pemeriksaan terhadap 10 stadion yang diajukan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021. Bahkan, lanjut dia, pertandingan persahabatan antara timnas Indonesia U-19 vs Cina U-19 yang rencananya digelar di Stadion GBT pada 17 Oktober 2019, bagian dari persiapan yang dilakukan.

"Jadi uji coba tersebut juga menjadi salah satu penilaian. Hasil uji coba tersebut akan dikirimkan ke FIFA sebagai last report untuk dibawa ke rapat penentuan pada 23 Oktober 2019," ujar Tisha.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan kesiapannya melakukan berbagai perbaikan demi terpilihnya GBT menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021. Termasuk menyiapkan lapangan-lapangan latihan yang disyaratkan harus berada di dalam satu kota.

"Masih ada waktu, memang tidak mudah tapi akan saya tangani sendiri, saya kawal sendiri. Sehingga dengan report yang kami berikan itu bisa meyakinkan FIFA untuk Surabaya menjadi tuan rumah. Renovasi habis ini langsung saya gerakkan," ujar Risma.

Risma meyakini, akan manjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Surabaya, terutama generasi muda Surabaya, jika GBT terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021. Untuk itu, ia akan melakukan berbagai upaya demi lolosnya Kota Pahlawan menjadi tuan rumah.

"Terus terang ini akan membanggakan anak-anak Surabaya (jika terpilih jadi tuan rumah Piala Dunia U 20 tahun 2021). Di daerah lain juga mungkin banyak yang gila bola. Tapi Arek-Arek Suroboyo lebih parah gila bolanya," kata Risma.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement