Kamis 10 Oct 2019 23:37 WIB

PUPR Selesaikan Pembangunan Tiga Jembatan di Jateng

PUPR bangun Jembatan SunandarJembatan Progo Kranggan dan Galeh.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi pembangunan jembatan
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Ilustrasi pembangunan jembatan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikanpembangunan tiga jembatan di Jawa Tengah untuk mendukung konektivitas di Pantura dan lintas tengah Jawa. Ketiga jembatan tersebut yakni Jembatan Sunandar di Kabupaten Kudus derta Jembatan Progo Kranggan dan Galeh di Kabupaten Temanggung.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan konektivitas antar wilayah diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien. “Ini akan meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas, di samping itu juga memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian,” kata Basuksi dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika.co.id.

Baca Juga

Dia menjelaskan konstruksi jembatan Sunandar memiliki beberapa kelebihan diantaranya tidak menggunakan pilar di tengah dan lantai jembatan lebih tinggi. Hal ini agar masih aman apabila permukaan air Sungai Wulan meluap.

Selain itu, jembatan tersebut juga sudah diuji coba untuk mendukung arus mudik Lebaran 2019. “Duplikasi Jembatan Sunandar sangat penting tidak hanya untuk lalu lintas harian warga namun juga sebagai jalur logistik di wilayah Pantura Kabupaten Kudus,” ucapan Basuki.

Sementara itu, Jembatan Progo Kranggan sepanjang 60 meter berada di perbatasan Kecamatan Temanggung-Kranggan di Kabupaten Temanggung. Jembatan tersebut dibangun untuk memperbaiki jembatan lama yang runtuh pada 2018.

Saat ini konstruksi Jembatan Progo Kranggan terdiri dari dua jembatan yang dapat dilalui kendaraan dua arah. Dengan begitu akan memperlancar arus barang dan manusia di lintas tengah Pulau Jawa, baik dari Jakarta atau Jawa Barat menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur atau sebaliknya.

Selanjutnya, Jembatan Galeh di Kecamatan Parakan sepanjang 40,6 meter dibangun dengan mereaktifasi jembatan lama yang usianya sudah dibangun sejak zaman Belanda. Duplikasi jembatan dibangun di sebelah jembatan lama dengan masing-masing memiliki dua lajur.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement