Senin 30 Sep 2024 17:19 WIB

SMF Salurkan Rp 36,4 Miliar untuk Renovasi Rumah Kumuh

Pembiayaan itu diberikan untuk 521 rumah di 24 wilayah di Indonesia.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Lida Puspaningtyas
Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (SMF), Ananta Wiyogo memberikan paparan dalam media gathering dan konferensi pers kinerja semester 1 SMF di Lampung pada Ahad (29/9/2024).
Foto: Rizky Suryarandika
Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (SMF), Ananta Wiyogo memberikan paparan dalam media gathering dan konferensi pers kinerja semester 1 SMF di Lampung pada Ahad (29/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (SMF) memiliki program tanggungjawab sosial guna mendukung pengentasan backlog kelayakan hunian di Indonesia. Program peningkatan kualitas rumah di daerah kumuh yang disalurkan senilai Rp 36,4 miliar.

"Pembiayaan itu diberikan untuk 521 rumah di 24 wilayah di Indonesia yang tersebar di wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara," kata Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo dalam media gathering dan konferensi pers kinerja semester 1 SMF di Lampung pada Ahad (29/9/2024) malam.

Baca Juga

SMF turut memberikan masukan kebijakan bagi meningkatkan pembiayaan perumahan. Salah satunya melalui penyusunan policy paper yang merupakan hasil kolaborasi SMF Research Institute bersama Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan, Bappenas, dan Kemenko Perekonomian.

"Policy Paper tersebut menghasilkan rekomendasi beberapa intervensi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sektor perumahan, di antaranya seperti program perumahan yang tersegmentasi, pembiayaan bagi pekerja informal, Asset Recycling, serta peningkatan peran Pemerintah Daerah," ujar Ananta.

SMF pun mendukung Indonesia Green Affordable Housing Program (IGAHP) untuk penyediaan pembiayaan perumahan hijau dan terjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Bentuknya berupa penyaluran Dana Hibah dari Build Change sebesar 50 ribu USD.

"Untuk pilot project IGAHP bersama BPR Nusamba Cepiring di Kendal, Jawa Tengah dan BPRS Patriot Bekasi, Jawa Barat," ujar Ananta.

Selain itu, SMF mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif. Pada Semester I Tahun 2024, SMF mencatatkan pertumbuhan aset menjadi Rp51,82 triliun, meningkat 13 persen dari Rp45,70 triliun pada akhir 2023. Laba bersih juga mencatatkan pertumbuhan positif, mencapai Rp285 miliar, lebih tinggi 17 persen dibandingkan pencapaian Juni 2023 (year on year) yang sebesar Rp243 miliar.

"Peningkatan ini mencerminkan kinerja yang solid di tengah tantangan ekonomi," ujar Ananta.

Hingga akhir tahun 2024, SMF akan berfokus pada pencapaian target bisnis sebagai liquidity provider bagi lembaga keuangan. Tujuannya agar penyaluran pembiayaan perumahan dapat terus bertumbuh serta mendukung program pemerintah dalam KPR FLPP sebagai salah satu upaya untuk pengentasan backlog perumahan.

"Optimalisasi peran SMF dalam sekretariat ekosistem pembiayaan perumahan juga akan terus dilakukan melalui kajian-kajian komprehensif yang dilakukan melalui SMF Research Institute serta monitoring implementasi pilot project dan memperluas potensi kerja sama pendanaan untuk IGAHP," ujar Chief economist SMF Research Institute Martin Daniel Siyaranamual. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement