Sabtu 12 Oct 2019 17:36 WIB

Umar bin Abdul Aziz, Sang Pemimpin yang tak Butuh Pengawalan

Umar bin Abdul Aziz menolah mendapat pengawalan.

Ilustrasi Padang Pasir
Foto: Pixabay
Ilustrasi Padang Pasir

REPUBLIKA.CO.ID, Siapa yang tak kenal dengan sosok khalifah Umar bin Abdul Aziz. Salah satu pemimpin Dinasti Umayyah ini dikenal sebagai pribadi yang berakarakter, berintegritas, dan mempunyai keteladanan besar. 

Dia antaranya Umar bin Abdul Aziz yang masih memiliki garis keturunan dengan Umar bin al-Khathab ini, dikenal tidak suka dengan pengawalan yang berlebihan. Saat Umar menguburkan jenazah Sulaiman bin Abdul Malik, dia mendengar suara bumi bergetar. Umar pun bertanya, "Apa ini?" Ada yang men jawab, "Ini adalah suara datangnya armada kendaraan kekhalifahan, wahai Amirul Mukminin, yang didatangkan ke sini agar Anda menaikinya." 

Baca Juga

Mendengar itu, Umar berkata, "Apa perluku terhadap kendaraan itu. Singkirkan kendaraan itu dan berikan kudaku." Umar pun mendapatkan kudanya yang segera di kendarai. 

Setelah itu, datang petugas yang mengawalnya di samping kanan dan kirinya. Mereka dilengkapi pakaian dinas dan senjata lengkap. Melihat itu, Umar berkata, "Menyingkirlah kalian dariku. Apa perluku terhadap penjagaan kalian?" para pengawal Umar lantas menyingkir.

Abi Abdil Malik, salah seorang anggota pengawal kekhalifahan pada masa Umar bin Abdul Aziz bercerita kisah Umar kepada Syaib bin Syaibah. Pada Hari Raya Id, Umar datang dengan mengenakan imamah, peci yang dilekatkan dengan serban di kepala, dan pakaian dari katun. 

Melihat kedatangan Umar, pasukan pengawal menyambutnya dan menyampaikan salam kepadanya. Mendapati itu, Umar kemudian berkata kepada mereka jika tindakan me reka tak tepat. "... Kalian sekelompok sementara aku sendiri. Maka, salam itu seharusnya akulah yang mengucapkan dan kalian yang menjawab." Umar pun mengucap salam dan dijawab oleh pasukannya.

Umar kemudian didekatkan hewan tunggangan, tapi ditolaknya. Dia memilih berjalan kaki. Para pengawal lantas ikut ber jalan kaki bersamanya hingga Umar sampai ke mimbar untuk menyampaikan khutbah.

Di atas mimbar, dia berkata, "Aku ingin orang kaya berkumpul kemudian memberikan sebagian hartanya kepada orangorang fakir dari mereka sehingga kita mem punyai harta yang sama. Dan, aku menjadi orang pertama yang melakukan itu." 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement