Rabu 16 Oct 2019 08:28 WIB

Indosat Ooredoo Gandeng Facebook Perluas Penetrasi Internet

Masih ada kesenjangan antara penduduk kota besar dan desa dalam mengakses internet

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Kecepatan akses internet. Ilustrasi
Foto: Akamai.com
Kecepatan akses internet. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indosat Ooredoo bekerja sama dengan Facebook meluncurkan sebuah kampanye nasional untuk meningkatkan adopsi mobile internet. Kampanye bertajuk  “Internet 1O1” tersebut bertujuan membantu pengguna internet pemula di Indonesia dalam mendapatkan pengalaman yang optimal.

Sejumlah program pelatihan dipersiapkan di cabang ritel Indosat Ooredoo dan toko-toko eksklusif, terutama di daerah pedesaan. Kampanye ini adalah bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Indosat Ooredoo pilar Edukasi.

Baca Juga

Program ini memiliki misi untuk mendukung pendidikan di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi digital. President Director & Chief Executive Officer Indosat Ooredoo, Ahmad Al Neama menyampaikan internet memiliki kekuatan untuk menyalurkan suara publik dengan lantang.

"Internet membantu mereka menemukan dan membagikan pengetahuan, memperkuat ekonomi, dan mengembangkan komunitas," kata dia melalui siaran pers yang diterima Republika, Selasa (15/10).

Ini membantu masyarakat mendapatkan hasil yang maksimal dari sumber daya yang kuat. Tujuan bekerja sama dengan Facebook, tambahnya, adalah untuk meningkatkan kesadaran diantara pengguna internet pemula tentang peluang yang ditawarkan oleh internet.

Kampanye nasional ini kedepannya akan membantu memperkuat upaya inklusi digital dan mendorong orang-orang untuk menggunakan internet secara bertanggung jawab dan aman. Data dari GSMA Mobile Economy Report tahun 2019 menunjukkan, penetrasi mobile internet diprediksi akan tumbuh hingga 69 persen pada tahun 2025.

Artinya ada 24 juta orang di Indonesia yang akan masuk ke ranah online. Namun, masih ada kesenjangan digital antara penduduk di kota besar dan pedesaaan. Sekitar 45 persen masyarakat tinggal di area pedesaan. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara berkembang lain di Asia Pasifik.

"Kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan dapat membuat biaya pembangunan infrastruktur menjadi tinggi," katanya.

Riset GSMA juga menunjukkan bahwa 97 persen populasi di Indonesia yang tidak memiliki ponsel tinggal di area pedesaan. Ahmad menyampaikan Indosat Ooredoo berkomitmen mencegah kesenjangan digital tersebut dan memperluas pemanfaatan internet dengan kolaborasi dengan beragam pemangku kepentingan.

VP Global Mobile Partnership Facebook, Francisco Varela menambahkan Facebook  selalu menantikan bekerja sama dengan mitra lokal guna mencapai inklusi internet. Pada saat yang sama, Facebook berupaya menjaga komunitas yang aman dan memiliki informasi yang memadai agar dapat terhubung serta berbagi di ranah online.

"Kami senang dapat bekerja sama dengan Indosat dalam kampanye ini untuk memanfaatkan keahlian kami," katanya.

Sehingga Facebook diharapkan dapat membawa lebih banyak masyarakat Indonesia ke ranah online. Selain itu, memberdayakan publik dengan pengetahuan yang mumpuni agar tetap aman saat menggunakan teknologi dan platform digital.

 

Kampanye Internet 1O1 akan menjangkau jutaan konsumen Indosat Ooredoo dalam setahun ke depan hingga 15 Oktober 2020 di seluruh Indonesia. Tim Facebook akan membantu konsumen untuk memberikan materi edukasi tentang internet. Konten tersebut dibuat dengan menggunakan kurikulum GSMA MISTT.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement