REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank BRI Agro melakukan penandatanganan kerjasama bersama Kementerian Koperasi dan UKM, yang dilaksanakan di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM di Jakarta (22/10).
Dalam rangka meningkatkan penyaluran KUR dan pelaksanaannya, Kementerian Koperasi dan UKM melaksanakan acara Forum Koordinasi Pemantapan Pelaksanaan Pembiayaan Subsidi Bunga/Margin KUR Tahun 2019 dan sekaligus melakukan Penandatangan addendum PKP.
Penandatanganan antara Deputi Bidang Pembiayaan dengan Lembaga Jasa Keuangan Penyalur KUR serta Sosialisasi Pedoman Pelaksanaan Pembayaran Subsidi Bunga/Margin KUR.
Pada penandatanganan kali ini, BRI Agro diwakili Sigit Murtioyoso, Direktur Bisnis BRI Agro. Menurut Sigit, dngan adanya KUR ini dapat meningkatkan penyaluran kredit BRI Agro untuk mendukung pencapaian target kinerja 2019.
“BRI Agro juga akan tetap fokus menyalurkan KUR ke sektor produktif, seperti pertanian dan perikanan sebagai upaya mendorong pemerataan ekonomi,” kata dia dalam keterangannya kepada Republika.co.id, Rabu (23/10).
Sigit menjelaskan, BRI Agro adalah salah satu dari 34 jasa keuangan yang dipercaya Kementerian Koperasi dan UKM untuk menyalurkan KUR. Hingga Agustus 2019, KUR yag telah tersalurkan adalah sebesar Rp 60 miliar. “Penyalurannya sebesar 100 persen ke modal kerja dan investasi sesuai dengan arahan pemerintah agar KUR difokuskan ke sektor produktif,” tutur dia.
Bank BRI Agro, kata Sigit, optimistis target penyaluran KUR tahun ini tercapai. Oleh karena itu komitmen penyaluran yang semula Rp 0 milyar ditambah menjadi Rp.60 milyar. “Harapan kami melalui penyaluran KUR, Bank BRI Agro secara nyata terus berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian nasional sesuai fungsinya sebagai solusi keuangan terpercaya,” tutur dia.