REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meluncurkan program integrasi pertanian dan balai ternak di Kampung Rukti Endah, Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah, pada Jumat (25/10). Program itu inisiatif Lembaga Pemberdayaan Peternak Mustahik (LPPM) Baznas dan Baznas Lampung Tengah.
Anggota Baznas, Prof Mundzir Suparta mengatakan, Lampung Tengah merupakan daerah yang memiliki potensi besar dalam sektor peternakan, pertanian, dan perkebunan. Warganya mayoritas bekerja sebagai petani sekaligus peternak.
"Potensi ini tentunya memberikan peluang bagi pengembangan sektor peternakan dan pertanian serta menjadikan daerah ini memiliki peran yang strategis dalam membangun perekonomian, yang pada akhirnya diharapkan dapat mendongkrak kesejahteraan dan ekonomi masyarakat," kata Mundzir kepada Republika.co.id, Sabtu (26/10).
Mundzir menyampaikan, melalui program integrasi pertanian dan balai ternak Baznas, maka potensi pertanian dan peternakan dapat dipadukan. Sehingga, keuntungan dari usaha tersebut dapat ditingkatkan. Sisi positif dari program integrasi ini akan mengurangi limbah pertanian dan peternakan di lingkungan sekitar.
Prinsip integrasi pertanian dan peternakan menganut prinsip segala sesuatu yang dihasilkan akan kembali ke alam. Artinya limbah yang dihasilkan akan dimanfaatkan kembali menjadi sumber daya yang dapat menghasilkan seperti menjadi kompos dan pupuk cair. Selain itu, dapat diproses menjadi salah satu sumber pakan ternak.
"Sehingga sistem integrasi pertanian dan balai ternak Baznas ini dapat menekan biaya produksi dan dapat memperbaiki kesuburan lahan, sehingga menciptakan usaha pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing," ujar Mundzir.
Balai Ternak Baznas di Lampung Tengah merupakan program pemberdayaan peternak mustahik. Jumlah penerima manfaatnya sebanyak 30 keluarga yang terdiri dari tiga kelompok ternak di Kampung Rukti Endah dan Kampung Rejo Asri.
Mundzir menyampaikan, penerima manfaat program merupakan masyarakat yang tergolong miskin dan telah terjaring serta terverifikasi dari hasil Studi Kelayakan Peternak Mustahik (SKPM). Kelompok ternak terbentuk setelah dilakukan Pelatihan Dasar Kelompok (PDP) yang diikuti oleh semua calon anggota kelompok. "Jumlah ternak yang sudah disalurkan ke kelompok Balai Ternak Baznas Kabupaten Lampung Tengah yaitu 282 ekor. Dari hasil budidaya ini diharapkan selama pemeliharaan dua tahun dapat menghasilkan anak minimal 504 ekor," ujarnya.
Selama program berjalan, Baznas akan melakukan pendampingan secara intensif selama minimal dua tahun. Pendamping ditempatkan di lokasi program dan membaur dengan masyarakat. Pendamping akan menjadi motivator, fasilitator dan mediator untuk mengembangkan masyarakat dalam hal teknis beternak, kelembagaan, organisasi, mental spiritual, dan pengembangan agribisnis.