Senin 28 Oct 2019 12:15 WIB

Banyumas Masih Kekeringan, Distribusi Air Ditingkatkan

Sebanyak 88 desa dari 20 kecamatan masih alami krisis air bersih.

Ilustrasi petani yang mengalami kekeringan
Foto: Humas Kementan
Ilustrasi petani yang mengalami kekeringan

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), terus mengintensifkan kegiatan distribusi air. Hal ini terus dilakukan menyusul masih terjadinya kekeringan dan krisis air bersih di sejumlah desa di wilayah setempat.

"Hingga hari ini sudah ada 88 desa di 20 kecamatan di Banyumas yang mengalami krisis air bersih," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas, Ariono Poerwanto, di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin (28/10).

Baca Juga

Dia menyebutkan, 20 kecamatan tersebut antara lain Kecamatan Patikraja, Sumpiuh, Karanglewas, Rawalo, Kalibagor, Jatilawang, Purwojati, Cilongok, Tambak, Kebasen, Gumelar, Somagede, Lumbir, Kemranjen, Banyumas, Pekuncen, Kedungbanteng, Ajibarang, Wangon dan Kecamatan Sumbang. Berdasarkan laporan terkini, ada 20.361 keluarga di wilayah Banyumas yang terdampak kekeringan dan krisis air bersih.

"Sejak awal penanganan kami telah menyalurkan sebanyak 2.096 tanki atau setara dengan 10.493.000 liter air bersih dengan harapan dapat membantu warga yang membutuhkan," katanya.

Sementara itu, PDAM Tirta Satria Kabupaten Banyumas juga terus mengoptimalkan pemerataan aliran ke pelanggan hingga akhir musim kemarau. Pasalnya, debit air terus menurun di sejumlah sumber air.

Direktur Teknik PDAM Tirta Satria Kabupaten Banyumas, Wipi Supriyanto mengatakan pihaknya terus mengotimalkan pemerataan aliran ke pelanggan karena selama musim kemarau ini terjadi penurunan debit air di sejumlah sumber air yang ada. Pemerataan aliran adalah kegiatan penyeragaman pengukuran tekanan pada masing-masing distrik meter area agar air yang mengalir ke pelanggan dapat merata.

"Kami mengupayakan agar semua pelanggan kebagian air tanpa harus dilakukan penggiliran," katanya.

Dia menambahkan, pihaknya ingin aliran air tetap berjalan lancar kendati volume air yang mengalir ke pelanggan mengalami penurunan. Pihaknya hingga hari ini terus mendata penurunan debit yang terjadi di sejumlah sumber air selama musim kemarau.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement