Sabtu 02 Nov 2019 02:07 WIB

Kemendag Pertemukan 5.000 UKM dengan Pengusaha Ritel

Ada banyak UKM yang menjadi pemasok besar di industri ritel

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Esthi Maharani
Industri Mamin Penopang PDB. Aneka macam produk makanan dan minuman ditawarkan kepada pembeli di ritel swasta, Jakarta, Kamis (14/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Industri Mamin Penopang PDB. Aneka macam produk makanan dan minuman ditawarkan kepada pembeli di ritel swasta, Jakarta, Kamis (14/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Sepanjang tahun 2019, Kementerian Perdagangan telah mempertemukan 5.000 pelaku UKM dengan pengusaha ritel besar. ''Dari pertemuan itu, ada banyak UKM yang menjadi pemasok besar di industri ritel,'' jelas Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Suhanto, Jumat (1/11).

Bahkan dia menyebutkan, efek dari pertemuan itu, banyak UKM yang kini telah berkambang hingga memiliki omset hingga miliaran rupiah. ''Untuk itu, ke depan kita akan terus melakukan pertemuan antar UKM dan industri ritel, karena manfaatnya sangat besar,'' jelasnya.

Seperti yang dilaksanakan di Kabupaten Banyumas, Suhanto menyebutkan, selama dua hari terakhir digelar kegiatan temu usaha antara pengusaha kecil dan menengah dengan pengusaha ritel nasional. Jumlah pengusaha yang mengikuti kegiatan tersebut, sebanyak 150 orang dari Kabupaten Banyumas.

''Pada hari pertama, para pelaku UKM mendapat berbagai pelatihan mengenai berbagai persyaratan agar hasil produksi mereka bisa masuk ke usaha ritel modern. Sedangkan pada hari kedua, baru dilakukan temu usaha dimana asesor dari unit usaha ritel akan melihat-lihat barang hasil produksi UKM,'' katanya.

Biasanya, kata Suhatno, setelah berlangsung kegiatan temu usaha, akan dilanjutkan dengan pendatanganan MoU antara UKM dan pengusaha ritel. Terutama bagi yang hasil produksinya dinilai potensial dan memenuhi syarat untuk masuk usaha ritel modern.

''Pada pengusaha UKM yang hasil produksi belum bisa masuk dalam ritel modern, kita akan beri pendampingan dan fasilitasi agar hasil produksinya bisa semakin baik,'' katanya.

Suhanto juga menyatakan, selain memberikan pelatihan dan fasilitasi pertemuan dengan kalangan pengusaha ritel, pihaknya juga memberikan pelatihan agar para UKM bisa memanfaatkan e-commerce untuk menjual hasil produksinya.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Banyumas, Yunianto, dalam kesempatan itu mengaku telah berupaya untuk menfasulitasi produk-produk UKM agar bisa masuk ke pasar ritel modern. ''Dengan upaya itu, sampai saat ini ada 11 pelaku UKM di Banyumas yang hasil produksinya sudah masuk ke pasar ritel modern,'' katanya.

Dia menyebutkan, secara keseluruhan ada 65 ribu UMKM yang membuka usaha di Kabupatan Banyumas. Dari jumlah itu, sebanyak 42 ribu unit usaha sudah masuk dalam unit usaha kecil dan menengah. ''Sisanya, masih masuk dalam usaha mikro,'' jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement