REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pemilihan pejabat BUMN mesti melalui mekanisme yang transparan dan terbuka. Erick menilai hal ini penting selain karena untuk kredibilitas BUMN, juga untuk mendorong pejabat tersebut bekerja secara profesional.
Keterbukaan pemilihan Dirut ini, kata Erick, melalui mekanisme Tim Penilaian Akhir (TPA). Apalagi, untuk BUMN yang memiliki nilai aset yang besar dan punya keterlibatan saham publik.
Harapannya, dengan sistem ini maka pejabatan BUMN bisa memiliki profesionalisme. "Saya rasa 25-30 perusahaan besar berdasarkan aset, revenue, dan profit sebaiknya diproses lewat TPA biar transparan pemilihannya," ujar Erick di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (5/11).
Erick juga menegaskan untuk Dirut yang terpilih diharapkan bisa bekerja dengan baik. Ia tidak ingin apabila pejabat BUMN tidak bekerja secara maksimal. Sebab, ada banyak tugas yang perlu diselesaikan dan diemban saat ini.
"Seperti saya bilang mau duduk di jabatan tapi nggak berkeringat dan nggak mau kerja, nggak bisa begitu," ujar Erick.