REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Imam Besar Al-Azhar Syekh Ahmed Al-Tayeb ingatkan Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi untuk melawan ketidakadilan. Dilansir di middleeastmonitor.com, Jumat (8/11), dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Al-Tayeb mengingatkan Presiden Mesir bahwa Nabi Muhammad SAW menyerukan untuk melawan ketidakadilan tiga kali selama khutbah terakhirnya.
Ini menunjukkan ada 190 ayat Alquran dan 70 hadist tentang melawan ketidakadilan. Di hadapan Al-Sisi, Syekh Al-Azhar mencatat pidato terakhir Nabi bukan hanya untuk umat Islam, tetapi juga untuk seluruh umat manusia.
Dia menambahkan Islam adalah untuk semua umat manusia dan untuk kesetaraan di antara semua orang, Nabi Muhammad SAW adalah seorang nabi pembawa perdamaian dan nilai-nilai kemanusiaan.
Dia kemudian mengekspresikan keyakinan penuh pada kebijaksanaan dan pengabdian Al-Sisi kepada bangsa pada saat kerusuhan. Ada perselisihan antara kedua tokoh tersebut yang terungkap pada tahun 2017, ketika Al-Sisi berbicara kepada Imam Besar Al-Azhar dalam pidatonya.
"Kamu membuatku lelah, Maulana,"ujar Al Sisi.
Al-Tayeb adalah salah satu pendukung kudeta militer paling menonjol pada 3 Juli 2013 yang menggulingkan pemerintahan Ikhwanul Muslimin dan membawa Al-Sisi mendapatkan kekuasaan. Namun, ia sering menerima banyak sinyal presiden yang menyatakan ketidakpuasan dengan kinerjanya. Dia juga sering diserang oleh media loyalis rezim.