REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Pelatih Juventus, Maurizio Sarri, kembali membuat keputusan kurang populer. Ia menarik Cristiano Ronaldo pada babak kedua saat Juve berhadapan dengan AC Milan di giornata ke-12 Serie A Liga Italia.
Sarri memasukkan Paulo Dybala menggantikan eks Real Madrid itu. Walhasil, JUve menumbangkan Rossoneri, 1-0.
Dybala menjadi pencetak gol tunggal kemenangan tuan rumah dalam duel di Stadion Allianz, Turin, Senin (11/11) dini hari WIB ini. Apa yang terjadi dengan Ronaldo?
Sang bintang menunjukkan ketidakpuasan. Ia tidak berada di lapangan hingga laga berakhir.
Sarri mengaku memahami posisi eks Real Madrid itu. Pada intinya, ia merasa sudah melakukan hal tepat.
Sebab Ronaldo, menurut Sarri, dalam kondisi lutut bermasalah. Jika dipaksakan bakal lebih fatal. Bahwa situasi demikian menghadirkan ketidakpuasan, hal yang lumrah.
Cristiano Ronaldo (kiri) dan Maurizio Sarri.
Pelatih kenamaan asal Italia, Fabio Capello mengomentari dinamika ini. Ia mengkritisi sikap Ronaldo yang tidak bergabung dengan pemain Juve lainnya di pinggir lapangan.
"Jika saya adalah Sarri, saya akan meminta dia menunjukkan rasa hormat kepada rekan-rekannya. Bahwa keputusan saya menariknya, karena ingin memenangkan pertandingan," ujar Capello, dikutip dari Football Italia.
Capello menegaskan seorang juara harus menjadi teladan di segala situasi. Tidak hanya ketika segala sesuatu berjalan baik secara individu.
Capello menilai, Ronaldo mulai mengalami penurunan kualitas. Dalam tiga tahun terakhir, mantan jagoan Manchester United itu belum pernah melewati siapa pun saat duel satu lawan satu. "Sekarang Douglas Costa dan Dybala melakukan itu," ujar sosok yang pernah membesut Juventus dan AC Milan itu.