REPUBLIKA.CO.ID, NICE -- Pelatih OGC Nice Patrick Vieira diminta mengomentari kiprah striker Brescia Mario Balotelli. Pada 2016 hingga 2019, mereka pernah bekerja sama di klub Prancis itu.
Sebenarnya Viera merasa senang menangani eks penyerang Liverpool tersebut. Namun Vieira merasa gagal mengeluarkan potensi terbaik Balotelli.
Ia mengevaluasi kualitas pesepak bola berdarah Ghana berkebangsaan Italia ini. Vieira tak meragukan kemampuan individu si bengal.
"Tapi sangat sulit bagi dia memahami sepakbola adalah permainan tim," kata mantan kapten Arsenal, dikutip dari Football Italia, Rabu (13/11).
Vieira menilai Balotelli memiliki bakat menjadi pemimpin. Namun seorang pemimpin, kata dia, harus bisa melayani tim.
Kini sang bomber kembali ke kampung halamannya. Sejauh musim 2019/2020 berjalan Balo sudah membela Brescia dalam enam laga dan mencetak dua gol.
Belakangan, pemberitaan seputar Balotelli kembali merebak. Ia terlibat perseteruan dengan penggemar Hellas Verona. Balotelli mengecam ultras tim tersebut. Sebab, ia mendapat hinaan rasialisme dari fan Verona.
Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) Gabriele Gravina berharap Balotelli kembali dipanggil ke tim nasional Italia. Dengan cara itu, menurut dia bisa memerangi diskriminasi warna kulit di negerinya.
Namun pelatih Gli Azzurri, Roberto Mancini belum bersedia mengabulkan harapan Gravina. Di luar masalah rasialis, Mancini menegaskan, Balo harus menunjukkan kelayakan dari sisi teknis, agar bisa gabung timnas seperti dulu.