Kamis 14 Nov 2019 09:09 WIB

Ciri Generasi Unggul: Imannya Kokoh

Generasi tanpa iman yang kokoh akan menjadi generasi rapuh.

Takwa (ilustrasi).
Foto: alifmusic.net
Takwa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ustaz Tengku Zulkarnain mengatakan bahwa generasi unggul memiliki iman yang kokoh. Generasi tanpa iman yang kokoh akan menjadi generasi rapuh. 

Ustaz Zulkarnain mengatakan, ciri generasi unggul yang pertama adalah imannya kokoh. Karena tanpa iman semuanya akan menjadi rapuh. Tanpa iman yang kokoh bila menemui kegagalan akan stres, bunuh diri atau menjadikan narkoba sebagai pelarian.

"Kalau imannya kokoh dan tangguh meski ada cobaan tetap berdiri kokoh, jadi supaya menjadi generasi unggul yang paling utama imannya harus dikokohkan," kata Ustaz Zulkarnain kepada Republika, Rabu (12/11).

Ia mengingatkan, untuk menciptakan generasi unggul harus diperbaiki mutu pendidikannya. Oleh karena itu dia mendukung program pemerintah wajib belajar 12 tahun. Sebab tanpa ilmu manusia tidak akan maju. Begitu pula generasi muda Indonesia tidak akan unggul kalau ilmunya tidak kokoh.

Ia menyampaikan, generasi unggul memiliki keyakinan atau kepercayaan diri yang kuat. Sehingga tidak terombang-ambing menjadi pengguna narkoba, pemabuk dan tidak melakukan seks bebas. Keyakinannya yang kuat akan membuat generasi unggul mampu membedakan hal yang baik dan buruk.

"Sehingga dia (generasi unggul) bisa memilih harus bagaimana, dia tidak akan ikut-ikutan orang lain, dia punya keyakinan yang membuat dirinya yakin terhadap pilihan yang akan dia tempuh," ujarnya.

Ustaz Zulkarnain mengatakan, generasi unggul juga punya standar kompetensi atau kemampuan untuk berasing. Sebab di era globalisasi banyak orang luar datang ke Indonesia untuk bekerja. Tentu orang-orang asing tersebut juga punya standar kompetensi. 

Ia menegaskan, bila generasi muda Indonesia tidak punya standar kompetensi akan tersingkir. Maka generasi muda harus diberi bekal untuk bisa bersaing. Oleh karena itu Wakil Sekretaris Jenderal MUI ini mendukung kegiatan Dzikir Nasional ke-17 bertema 'Membangun Generasi Indonesia yang Unggul'.

Dzikir Nasional diselenggarakan Republika setiap tahun di Masjid Agung At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada malam pergantian tahun. Di dalam rangkaian acara Dzikir Nasional banyak kegiatan-kegiatan Islami dan mendidik. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement