REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih menunggu keputusan presiden mengenai nama tiga deputi dan satu sekretaris kementerian BUMN. Sebelumnya, satu sekretaris kementerian (sesmen) dan enam deputi diberhentikan dan dipindahkan ke direksi sejumlah BUMN.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan Kementerian BUMN telah mengusulkan masing-masing tiga nama calon deputi dan satu sesmen BUMN kepada tim penilai akhir (TPA) yang dipimpin Presiden Jokowi. Dengan demikian, terdapat 12 nama calon deputi dan sesmen yang tengah digodok di Istana Negara.
"Deputi kita lagi proses TPA," ujar Arya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (26/11).
Arya enggan menyebut latar belakang calon deputi dan sesmen. Arya mengatakan calon deputi dan sesmen bisa saja berasal dari internal kementerian maupun kementerian atau lembaga lain. Arya menegaskan posisi deputi atau sesmen bukan berasal dari mantan menteri atau wakil menteri.
"Seminggu-dua minggu ini sudah dapat (penetapan deputi dan sesmen). Kalau mantan menteri atau mantan wamen kita harapkan menjadi komisaris atau direktur," ungkap Arya.