Rabu 27 Nov 2019 16:00 WIB

MCB Kritik Partai Konservatif Soal Islamofobia

Partai Konservatif dinilai gagal mengatasi Islamofobia.

Rep: Febryan An/ Red: Agung Sasongko
Pemimpin Partai Konservatif sekaligus Perdana Menteri InggrisBoris Johnson saat tiba di markas partai di London, Selasa (23/7).
Foto: Aaron Chown/PA via AP
Pemimpin Partai Konservatif sekaligus Perdana Menteri InggrisBoris Johnson saat tiba di markas partai di London, Selasa (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID,  LONDON -- Dewan Muslim Inggris (MCB) menyebut Partai Konservatif telah menyangkal masalah Islamofobia. Partai tersebut dinilai MCB gagal mengatasi rasisme yang ditujukan pada Muslim.

"Sangat jelas bagi Muslim bahwa Partai Konservatif mentoleransi Islamofobia dan membiarkannya bercokol di masyarakat," kata juru bicara MCB dikutip BBC Internasional, Selasa (26/11).

Kritik itu disampaikan MCB usai Kepala Rabi Ephraim Mirvis mengkritik Partai Buruh yang tidak berbuat banyak dalam menangani anti-Semitisme. Ia pun meminta agar para pemilih untuk memilih dalam Pemilu 2019 Inggris dengan menggunakan hari nurani. Kepada Times, Mirvin menulis, mayoritas orang Yahudi Inggris kini diliputi kecemasan dengan potensi Partai Buruh menjadi pemenang.

Partai Konservatif akan berhadapan dengan Partai Buruh dalam Pemilu Inggris yang diselenggarakan pada 12 Desember 2019.

MCB sendiri setuju dengan pernyataan Rabi Mirvin agar warga Inggris memilih dengan hati nurani pada hari pencoblosan. MBC juga menilai keberadaan anti-Semitisme di Inggris saat ini memang telah menjadi sumber ketakutan utama bagi orang Yahudi Inggris.

Lebih lanjut, MCB juga mendukung pernyataan Rabi Marvin yang menyebut bahwa penting untuk melawan rasisme, sembari menjaga sikap non-partisan.

Sebelumnya, MCB juga menyerukan agar dugaan Islamofobia di dalam Partai Konservatif untuk diselidiki oleh Komisi Persamaan dan Hak Asasi Manusia. Komisi itu kini juga tengah menyelidiki dugaan anti-Semitisme di dalam Partai Buruh.

Perdana Menteri Inggris sekaligus Ketua Partai Konservatif, Boris Jhonson, mengatakan, partainya akan menindak tegas pelaku Islamofobia di institusi Tory. "Jika ada yang dinyantakan bersalah, ada yang melakukan Islamofobia, atau prasangka ataupun diskriminasi lain di Partai Konservatif, (maka) mereka pertama kali akan dikeluarkan," katanya.

Namun, Jhonson sendiri belum lama ini juga menghadapi tuduhan melakukan tindakan Islamofobia. Tahun lalu, ia menulis di kolom surat kabar bahwa perempuan Muslim yang memakai burka terlihat seperti kotak surat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement