Rabu 27 Nov 2019 19:30 WIB

In Picture: Sampah Visual di Kota Budaya (2)

.

Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Yogi Ardhi

Deretan papan reklame dan baligo di sala satu persimpangan jalan di Kota Jogjakarta (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)

Tempelan pamflet dan poster merusak estetika di Kota Jogjakarta (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)

Papan reklame menggerus estetika dan identitas Kota Jogja sebagai kota budaya. (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)

Tempelan pamflet dan poster merusak estetika di Kota Jogjakarta (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)

Tempelan pamflet dan poster merusak estetika di Kota Jogjakarta (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kini, baliho-baliho dan papan reklame besar sudah menyambut wisatawan saat mulai masuk kota. Sementara poster, plakat berukuran lebih kecil menyemut di tembok-tembok sudut kota. Tumbuh subur laiknya jamur, terlihat di mana-mana.  

Tanpa ada penataan dan pemeliharaan yang baik iklan luar ruangan ini menjadi sampah visual yang bisa mengganggu. Kerisauan ini telah muncul sejak dua windu silam. Pegiat seni visual tata kota mengkhawatirkan kondisi ini.

Di sisi lain iklan luar ruang ini berarti pemasukan pajak bagi pemerintah daerah. Namun tetap menjaga estetika kota Jogja sebagai kota budaya tetap tidak bisa diabaikan.

sumber : Republika
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement