Sabtu 30 Nov 2019 04:45 WIB

Promo, dari Kebutuhan sampai Tabungan Akhir Bulan

Kehadiran promo dan cashback menguntungkan dan memudahkan pengguna.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi promo
Foto: cashbac
Ilustrasi promo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seiring dengan persaingan yang semakin ketat, perusahaan rintisan (startup) di sektor digital gencar menawarkan promo dan fitur yang memanjakan pelanggan. Mulai dari potongan harga, cashback sampai dengan fitur pay later (perusahaan menalangi pembiayaan konsumen dulu) ditawarkan oleh startup, terutama dompet digital. 

Berbagai pelayanan ini yang membuat Intan Nirmalasari (29 tahun) melihat promo dompet digital kini sebagai sebuah kewajiban. "Kalau ada promo, nggak dimanfaatkan tuh rasanya mubazir banget," ujarnya kepada Republika.co.id, Jumat (29/11). 

Hampir setiap hari, karyawan swasta di bidang media tersebut menggunakan promo yang ditawarkan masing-masing platform. Tidak hanya untuk membeli produk makanan dan minuman, promo juga dimanfaatkan Intan dalam membayar kebutuhan rumah tangga seperti listrik, pulsa hingga kartu kredit. 

Terbaru, Intan memanfaatkan promo untuk membeli instrumen investasi. Platform yang digunakannya pun tidak hanya satu. Ia mengaku, saat ini menggunakan tiga layanan dompet digital yaitu Dana, Gopay dan Ovo. 

Intan menilai, keberadaan promo seperti dua sisi mata uang. Di satu sisi, promo memberikan banyak dampak positif, terutama dari segi kemudahan dan menghemat pengeluaran. Apalagi, cara bertransaksi yang ditawarkan pun murah dan cepat. 

Di sisi lain, promo justru menyesatkan karena meningkatkan jiwa konsumtifnya. Tidak hanya itu, Intan menambahkan, promo juga beberapa kali mengecewakannya. Kejadian ini baru saja dialaminya dengan salah satu platform dompet digital.

Promo yang biasa dipakainya diberhentikan secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan. "Bukan jadi untung, tapi justru jadi merugi," tutur Intan.

Tapi, bukan berarti Intan berharap promo dapat dihapuskan secara total. Meski ia memahami sudah semakin banyak platform yang menghentikan laju ‘bakar uang’, ia berharap promo-promo masih tetap ada. 

Berbeda dengan Intan, Risca Fitria (27 tahun) menilai keberadaan promo tidak mengubah kehidupannya secara signifikan. Tanpa promo pun, menurutnya, tidak akan merugikannya. "Tinggal jajan saja di warung," ucap karyawan swasta di bidang pengolahan minyak sawit ini.

Selama ini, Risca mengakui, dirinya terbilang jarang menggunakan promo dari platform dompet digital maupun marketplace. Ia hanya menggunakannya ketika jajan di convenience market dekat kantornya di bilangan Kuningan, Jakarta Pusat. 

Dari beberapa promo yang disajikan, Risca paling senang dengan promo cashback. Terutama Ovo yang menggunakan skema cashback poin. "Jadi saya lihatnya kaya buat tabungan akhir bulan. Kalau lagi pengen jajan, tapi kurang uang, ya tinggal pakai poin," ujarnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement