REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- PT Ammana Fintek Syariah bekerja sama dengan CV Mina Ceria Nusantara menyelenggarakan panen raya udang di tambak yang berlokasi di Desa Batangsari, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Panen raya diselenggarakan selama tiga hari, yaitu pada 4, 22 dan 23 November 2019 setelah budidaya udang berlangsung selama 92-112 hari.
"Kali ini sebanyak 7.141,85 kg dari delapan kolam yang ada di tambak ini. Ukuran udang berkisar antara 47-32 ekor/kg atau setara 21-31 gram/ekor" kata Lutfi Adhiansyah, Chief Executive Officer (CEO) dan Founder PT. Ammana Fintek Syariah, Ahad (24/11).
Lutfi menambahkan, estimasi pendapatan total dari panen raya ini sebesar Rp 600 juta. Dia mengatakan secara keseluruhan, produksi siklus ini mencapa total sebanyak 9.874,35 kg dengan pendapatan keseluruhan mencapai Rp 656 juta.
Lutfi menjelaskan, harga udang bervariasi dan fluktuasi. Untuk harga terakhir ini, tiap ukuran udang dengan kisaran Rp 71.500 - Rp 90.000 per kilogram. "Harga sempat anjlok drastis pada saat Pilpres dan Pileg kemarin, menyentuh di harga Rp 30 ribuan per kilo nya" ujar Lutfi.
Panen udang.
Untuk panen raya kali ini, mengalami pendapatan bersih keuntungan 2-5 persen. Hal ini dikarenakan masa panen yang sebelumnya enam bulan sekali, sekarang bisa dicapai empat bulan sekali dalam setahun. Hal ini dikarenakan lapisan bawah tambak yang diperbaharui dan lebih modern.
"Bisnis udang adalah bisnis air. Kalau kita berhasil mengelola PH air dengan baik, maka akan dicapai hasil yang bagus. Jika kita kurang bisa mengelola PH air nya, hasilnya akan jauh dari harapan" ujarnya.
Tambak binaan PT Ammana mempekerjakan sebanyak 15 karyawan yang mayoritas penduduk asal daerah setempat. Tak banyak kendala yang dialami binaan PT Ammana ini. Hal itu dikarenakan pendekatan yang dilakukan pengelola tambak kepada penduduk sekitar.
"Alhamdulillaah, kami tidak menyewa keamanan khusus untuk menjaga tambak ini. Kami cukup lakukan dengan merangkul penduduk sekitar dengan cara sosialisai dan mengajak shalat dan mengaji berjamaah" ujarnya.
Untuk target kedepan, Ammana Fintek Syariah memperluas tambak ke daerah yang dekat dengan lokasi tambak sekarang. Harapannya, petambak bisa memenuhisehingga permintaan ekspor ke Jepang dan Amerika Serikat.
Kerja sama dengan CV Mina Ceria Nusantara telah berlangsung sejak akhir 2018. Hal ini sesuai dengan idealisme visi misi PT. Ammana Fintek Syariah yakni mengembangkan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui dua pola, yaitu pola mikro syariah dan pola langsung menyentuh kepada sektor riil.
"Pada sektor riil, dengan CV. Mina Ceria Nusantara yang memiliki nilai tambah mengangkat kesejahteraan penduduk sekitar tambak, dengan melalui usaha tambak udang" kata Lutfi.
PT Ammana Fintek Syariah yang berkantor di Mampang Square Jakarta Selatan ini, telah terdaftar di otoritas jasa keuangan (OJK) sejak akhir 2017, sehingga dapat berfungsi sebagai mediator antara pengelola udang (CV.Mina Ceria Nusantara) dengan para penyandang modal usaha.
"Penyandang modal yang sudah tercatat hingga saat ini, sekitar 115 orang dari berbagai kalangan, mulai dari ibu rumahtangga, pelajar/ mahasiswa hingga pekerja. Dan kami menghindari terjadinya pembiayaan tunggal oleh perorangan atau satu lembaga keuangan walaupun memiliki modal yang cukup besar" imbuh Lutfi.
Ia menambahkan, pengelola CV Mina Ceria Nusantara terdiri dari kaum milenial yang berasal dari lulusan IPB dan UI. Setelah lulus, mereka mengelola perusahaan startup ini, sehingga diharapkan inline dengan program inklusi keuangan yang diamanatkan OJK kepada semua Fintek khususnya PT Ammana ini, sehingga terbentuknya inklusi keuangan antara pemodal yang bervariasi.