Sabtu 30 Nov 2019 08:18 WIB

KODI DKI Jakarta Gelar Lomba Pidato Piala Gubernur

Para dai pelajar diharapkan jadi icon di sekolahnya masing-masing.

Para pemenang Lomba Pidato Dakwah Piala Gubernur DKI Jakarta tingkat SLTA se-DKI Jakarta.
Foto: Dok KODI DKI
Para pemenang Lomba Pidato Dakwah Piala Gubernur DKI Jakarta tingkat SLTA se-DKI Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Koordinasi Dakwah Islam (KODI) DKI Jakarta menyelenggarakan Lomba Pidato Dakwah Piala Gubernur DKI Jakarta tingkat SLTA se-DKI Jakarta. Lomba itu diadakan  di Gedung Graha Mental Spritual Jakarta,  Rabu dan Kamis (27/11 dan 28/11).

“Lomba ini diikuti sekitar 120 siswa dan siswi dari beberapa sekolah yang tersebar di DKI Jakarta. Kegiatan ini didukung oleh Syiar Da’i Institut, dan Baznas DKI Jakarta,” kata Ketua KODI  DKI Jakarta, KH  Jamaluddin F Hasyim dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Ia menambahkan, pihaknya merasa bangga kepada para peserta yang ikut lomba pidato dakwah.  “Saya cukup bangga melihat kemampuan yang dimiliki oleh para peserta lomba. Seperti yang kita lihat tahun lalu, mereka ini semuanya adalah anak-anak SLTA atau dari sekolah umum. Kalau anak santri, itu sudah hal biasa. Mereka  bisa pidato karena ada jadwal muhadharah tiap minggunya,”  ujarnya.

Jamaluddin mengemukakan,  KODI DKI,  termasuk yang membidangi bidang dakwah,  sangat memprihatinkan kondisi pemuda saat ini dengan segala tantangan dan dinamikanya, 

”Kaum milenial yang sekarang ini dikepung oleh banyak sekali kerusakan-kerusakan yang ada.  Kerusakan moral, kerusakan nilai.  Kemudian kita saksikan juga bagaimana pergaulan bebas atau  free seks dilakukan di kalangan sekolah. Makin banyak para pelajar yang tidak perawan lagi. Makin banyak remaja yang mengonsumsi minuman keras. Makin banyak remaja yang menggunakan narkoba. Semu ini merupakan fakta  yang tidak bisa kita pungkiri ,  bahwa pihak eksternal di luar bangsa ini ingin agar generasi muda Indonesia hancur dan rusak.  Dan salah satu cara merusaknya adalah melalui pengaruh-pengaruh negative  tadi,”  paparnya.

Menurut dia, upaya yang bisa dilakukan untuk  mencegahnya adalah  dengan  menanamkan nilai moral,  agama dan budi pekerti kepada para pelajar. “Baik oleh guru, oleh lembaga, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), maupun ormas Islam”, ungkap bapak dua anak ini.

Lebih lanjut harapannya adalah keberadaan para dai pelajar ini bisa menjadi icon di sekolahnya masing-masing. Mereka  mampu berdialog dan berkomunikasi lebih efektif dengan kaum milenial.

“Kami yakin yang mampu berdialog dengan para pelajar adalah pelajar sendiri. Yang mampu berkomunikasi lebih efektif dengan kaum milenial ya kaum milenial itu sendiri. Karena itulah,  dai yang berasal dari kalangan pelajar itu akan kita dorong terus. Harapan kita, semakin banyak  dai yang lahir dari kalangan pelajar,” ujarnya.

Kepala Biro Dikmental Provinsi  DKI Jakarta,  Hendra Hidayat berharap,  para peserta lomba ini menjadi harapan bangsa, garda terdepan bangsa, menjadi orang yang mampu membawa dan menebarkan kebajikan bagi semua. 

“Kami berharap para peserta lomba ini menjadi harapan bangsa, garda terdepan bangsa. Mereka diharapkan  menjadi orang yang mampu membawa dan menebarkan kebajikan bagi semua.  Islam yang rahmatan lil’alamin, tidak hanya untuk kita umat Islam tapi untuk semua.  Dan kami berharap bahwa dakwah yang adik-adik sampaikan itu adalah dakwah yang menyejukkan,”  tuturnya. 

Adapun para pemenang Lomba Pidato Dakwah Piala Gubernur tingkat SLTA se-DKI Jakarta adalah:  juara I, Virgian Berlian dari SMA Negeri 57 Jakarta Barat;  Juara II, Noviyanti Putri dari SMK Negeri 26 Jakarta Timur;  Juara III, Kamal Bagus Utomo dari SMK Negeri 39 Jakarta Pusat;  Juara Harapan I, Nisa Qaulan Syadida dari SMA Plus Khadijah Jakarta Selatan;  dan Juara harapan II dari SMA Negeri 107 Jakarta Timur atas nama, Syahrina Rahma Mukhtar.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement