Selasa 03 Dec 2019 13:26 WIB

Luhut Ingin tak Hanya Pertamina yang Jual Avtur

Harga vatur masih menyebabkan harga tiket pesawat tinggi.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberikan keterangan kepada wartawan usai menghadiri Rapat Kerja Kementerian Perhubungan di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta, Selasa (3/12).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberikan keterangan kepada wartawan usai menghadiri Rapat Kerja Kementerian Perhubungan di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta, Selasa (3/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menginginkan harus ada persaingan dalam penjualan bahan bakar pesawat atau avtur. Saat ini avtur masih menjadi kendala sehingga menyebabkan harga tiket pesawat tinggi.

"Harga avtur harua turun dan tidak monopoli Pertamina saja, kita harus masukan satu ata dua lagi (penjual avtur di Indonesia," kata Luhut usai menghadiri Rapat Kerja Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta, Selasa (3/12).

Baca Juga

Luhut menegaskan tidak mungkin hanya satu saja yang menjual avtur jika mengingkan harganya bersaing. Luhut menegaskan sudah meminta semua pihak terkait untuk melakukan efisiensi, termasuk juga soal avtur.

"Ini ujung-ujungnya efisiensi. Kenapa orang lain bisa lebih murah dari kita (menjual avtur). Pasti ada yang salah, orang lain enggak punya minyak, udara aja impor, kok bisa lebih murah dari kita. Tentu ada yang salah," jelas Luhut.

Untuk itu, Luhut menegaskan semua hal menyangkut avtur akan diperbaiki. Paling tidak, kaya Luhut, jika ada dua perusahaan lain yang menjual avtur dapat membuat harga bersaing karena monopoli tidak bagus.

photo
Petugas mengisi avtur ke pesawat di Bandara BIJB Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Selasa (10/9/2019).

Luhut yakin banyak yang ingin menjual avtur di Indonesia. "Orang rebutan, banyak yang mau. Tinggal nanti Kementerian Perhubungan seleksi mana kira-kira yang memenuhi standar kita juga," jelas Luhut.

Sebelumnya, Ketua Komisi V DPR Lasarus rencanakan akan mempertemukan semua pihak terkait untuk membahas persoalan avtur. Dia mengatakan avtur terlibat banyak dalam kenaikkan harga tiket pesawat yang masih dikeluhkan masyarakat dan maskapai saat ini.

"Kita upayakan ada rapat gabungan dengan Komisi V, VI, dan VII dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Perhubungan, termasuk juga Pertamina, maskapai, dan Kementerian Keuangan," kata Lasarus saat rapat kerja persiapan infrastruktur dan transportasi Natal dan Tahun Baru 2019/2020, Senin (2/12).

Lasarus menegaskan rapat yang akan mempertemukan semua pihak tersebut segera dilakukan dalam waktu dekatn dia menargetkan pertemuan tersebut akan dilakukan sebelum musim libur Natal dan Tahun Baru 2019/2020.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan meski harga avtur mencekik namun maskapai belum melanggar batas atas traif pesawat. Untuk itu, Budi memastikan pemerintah lebih memilih untuk mencarikan jalan bagi Garuda Indonesia, Lion Air, Batik Air, dan Sriwijaya Air memiliki kemampuan sebagai pengguna avtur.

"Avtur itu 40 persen dari penyebab (menjadi faktor utama) harga tiket pesawat. Oleh karenannya avtur kita akan carikan jalan keluar untuk aada satu penyesuaian harga," ungkap Budi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement