REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mengatakan, pergerakan harga minyak dunia memang memengaruhi harga avtur yang dibutuhkan untuk penerbangan. Untuk kebutuhan keberangkatan haji tahun ini, Pertamina mengatakan sudah mempunyai kesepakatan harga dengan PT Garuda Indonesia Tbk dan Saudi Airline.
"Soal pricing (avtur), kami sudah menggunakan market price dan sudah ada deal dengan Saudi Airline dan Garuda Indonesia," ujar Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution dalam RDP di Komisi VIII DPR RI, Kamis (26/1/2023).
Namun, melihat pergerakan harga minyak dunia di tengah ketidakpastian global saat ini Pertamina tak berani memprediksi harga dan juga situasi global. Kata Alfian, pada kuartal II saat momen keberangkatan haji diprediksi harga minyak dunia akan turun tipis.
"Kalau kita pakai prediksi kuartal II, kalau pakai prediksi dunia, memang akan sedikit turun, tapi kami gak bisa guarantee price ini terutama kalau ada ketegangan Rusia Ukraina. Tapi kami siap support haji flight 2023," kata Alfian.
Alfian menjelaskan, Pertamina menyiagakan 13 depot pengisian pesawat udara untuk keberangkatan haji tahun ini yang berasal dari sembilan embarkasi haji. Pada tahun ini, dengan prediksi 220 ribu jamaah yang akan berangkat maka dibutuhkan 78 ribu kiloliter avtur.
"Kami mempersiapkan tiga hal prioritas. Pertama, kepastian stok dan kelancaran supply baik di Saudi maupun Indonesia. Lalu kami akan memberikan prioritas pengisian avtur untuk keberangkatan haji ini," ujar Alfian.