Rabu 04 Dec 2019 16:10 WIB

Baznas Suarakan Zakat dalam Pertemuan Pemuda Asia Pasifik

Salah satu amil Baznas akan menghadiri pertemuan Asia Pasiffik Obama Foundation.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Gita Amanda
Salah satu amil Abznas akan menghadiri pertemuan pemuda Asia Pasifik di Malaysia. Foto logo Baznas.
Foto: dok. Baznas
Salah satu amil Abznas akan menghadiri pertemuan pemuda Asia Pasifik di Malaysia. Foto logo Baznas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah seorang Amil dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Randi Swandaru, terpilih menjadi salah satu dari 200 pemimpin muda dari 33 negara, untuk menghadiri pertemuan pemuda Asia Pasifik yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia, 10-14 Desember 2019. Kesempatan ini akan menjadi salah satu peluang untuk memperkenalkan zakat ke forum internasional tersebut.

Diinisiasi oleh Obama Foundation Leaders regional Asia Pasifik, Randi yang menjabat sebagai Kepala Divisi Pendayagunaan Baznas akan mewakili Indonesia bersama 18 orang pilihan lainnya. Randi mengaku sangat senang dan bangga bisa menjadi salah satu yang terpilih dalam program ini.

Baca Juga

"Saya bersyukur bisa terpilih menjadi salah satu peserta Obama Foundation Leaders. Ini menjadi momentum yang baik untuk menyuarakan zakat ke khalayak yang lebih luas. Dan juga saya mengucapkan terima kasih ke Baznas atas kesempatan yang diberikan untuk mengikuti program ini," kata Randi, dalam keterangan tertulisnya kepada Republika, Rabu (4/12).

Ke-18 orang Perwakilan Obama Foundation Leaders dari Indonesia ini berasal dari latar belakang pekerjaan dan bidang yang beragam mulai dari sektor publik, swasta, dan nirlaba. Mereka bekerja di berbagai isu dari pendidikan, lingkungan hidup, komunikasi dan informasi, hingga kewirausahaan.

Digelar selama lima hari, Randi akan mengikuti serangkaian kegiatan yang akan dihadiri langsung oleh mantan Presiden Amerika Serikat yang juga sekaligus pendiri program, Barack Obama dan Michelle Obama. Selain itu hadir pula tokoh-tokoh insipratif dunia seperti, Wakil Menteri Perempuan, Keluarga, dan Pembangunan Komunitas Malaysia, YB Hannah Yeoh, Pendiri Air Asia Tan Sri Dr. Tony Fernandes, Direktur Hubungan Eksternal Green Climate Fund, Dr. Oyun Sanjaasuren, dan pendiri Allbirds Tim Brown.

Dalam forum tersebut, lulusan Master of Islamic Finance and Management Durham University ini akan berkesempatan mengikuti workshop peningkatan keterampilan, pelatihan pengembangan kepemimpinan, sekaligus peluang untuk saling menjalin hubungan dan mengembangkan jaringan antar peserta Obama Leaders.

Randi berharap sepulangnya dari mengikuti forum tersebut, akan mendapatkan ilmu baru yang dapat diaplikasikan ke dalam dunia zakat. Hal ini untuk mengatasi masalah kemiskinan, dan kesenjangan baik di Indonesia maupun di seluruh dunia.

Kesempatan yang didapat oleh Randi Swandaru ini mendapat tanggapan positif dari anggota Baznas, Irsyadul Halim. Irsyad mengatakan, ini menjadi sebuah prestasi yang dapat membawa nama Baznas ke dunia internasional yang lebih luas lagi.

"Ini adalah sebuah pencapaian yang menggembirakan bagi Baznas. Di mana selain berjuang untuk menyalurkan dan mengelola zakat, Baznas masih mampu menghasilkan amil yang berprestasi. Tentunya ini akan semakin mengukuhkan Baznas di mata masyarakat karena diisi oleh orang-orang yang kredibel dibidangnya," kata Irsyad.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Baznas, M Arifin Purwakananta berharap akan muncul lebih banyak lagi amil berprestasi lainnya di lembaga yang ia pimpin. Menurut Arifin, terpilihnya Randi semakin memantapkan nama Baznas sebagai lembaga zakat di kancah dunia.

"Saya berharap keikutsertaan Randi dalam forum pertemuan ini bisa menjadi inspirasi amil Baznas lainnya agar lebih bersemangat mencari peluang mengikuti kegiatan dan forum internasional lainnya, untuk menyebarkan dakwah mengenai pentingnya zakat, demi mengentaskan kemiskinan di dunia," ucap Arifin.

Adapun Obama Foundation Leaders merupakan undangan forum pertemuan internasional ketiga yang diikuti oleh Randi Swandaru. Sebelumnya pada 2010, Ia pernah diundang oleh Indonesia English Language Program (IELSP) bersama 20 orang terpilih untuk belajar budaya amerika dan bahasa Inggris di Ohio University.  Selanjutnya pada 2018, Ia kembali mendapatkan undangan Future Leader Connect, dari British Council mewakili lembaga zakat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement